dc.contributor.author | YUDHIANTO, Arief Pamungkas | |
dc.date.accessioned | 2024-01-30T08:27:04Z | |
dc.date.available | 2024-01-30T08:27:04Z | |
dc.date.issued | 2023-07-12 | |
dc.identifier.nim | 171510601119 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119736 | |
dc.description.abstract | Kegiatan jual beli lahan pertanian untuk dialihfungsikan ke sektor lain
merupakan hal yang tidak dapat dihindari saat ini terutama di wilayah perkotaan.
Peningkatan jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan adanya urbanisasi
menjadi beberapa faktor penentu terjadinya alih fungsi lahan pertanian. Saat ini
sudah mulai banyak petani yang menjual lahannya untuk lahan non pertanian
karena penggunaan lahan untuk non pertanian lebih menguntungkan, terlebih
untuk wilayah perkotaan yang masih memiliki lahan luas sehingga dapat
dikembangkan untuk sektor lain seperti perumahan dan industri. Pada umumnya
harga lahan pertanian perkotaan akan memiliki harga lebih tinggi apabila
penjualan tersebut ditujukan untuk alih fungsi lahan ke sektor lain. Adanya
perbedaan harga tersebut akan didapatkan dari proses tawar menawar dari pembeli
dan pemilik lahan. Akan tetapi tidak semua petani akan berkeinginan untuk
menjual lahan pertanian miliknya, melainkan terdapat berbagai faktor yang
melatarbelakangi petani untuk menjual lahan pertanian untuk dialih fungsikan
menjadi ke dalam sektor lain. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk
mengkaji beberapa hal yaitu 1) untuk mengetahui nilai willingness to sell petani
dalam menjual lahannya, dan 2) untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kesediaan menjual (willingness to sell) petani dalam menjual lahan
pertanian perkotaan di Kabupaten Jember.
Lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive method
yakni di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember.
Penelitian ini menerapkan metode penelitian deskriptif dan analitik untuk
menjawab permasalahan yang dirumuskan. Penentuan jumlah sampel dilakukan
dengan perhitungan rumus slovin dari 762 orang populasi hingga didapatkan
sampel sebesar 88 orang. Nilai willingness to sell dianalisis dengan menggunakan metode CVM (Contingent Valuation Method) dan untuk faktor-faktor yang
mempengaruhi petani menjual lahan pertaniannya dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Nilai rata-rata kesediaan petani
dalam menjual lahan pertaniannya di Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari
Kabupaten Jember sebesar Rp 284.194 per m2
dengan luas rata-rata responden
yang bersedia menjual sebesar 3.900 m2
. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan
dengan harga lahan kelas paling rendah yakni Rp 175.000 per m2
. Hal ini
menunjukkan adanya kelebihan harga yang dapat diterima oleh responden saat
menjual lahan yakni sebesar Rp109.194. 2) Terdapat empat variabel yang
berpengaruh signifikan dalam mempengaruhi petani menjual lahan (Willingness
To Sell), yakni variabel usia, pendidikan, dan tanggungan berpengaruh positif, dan
variabel jarak lahan-jalan utama berpengaruh negatif. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Skripsi : M. Rondhi, S.P., M.P. Ph.D | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Analisis Willingness To Sell Petani | en_US |
dc.subject | Menjual Lahan | en_US |
dc.subject | Pertanian Perkotaan | en_US |
dc.title | Analisis Willingness To Sell Petani dalam Menjual Lahan Pertanian Perkotaan di Kabupaten Jember | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Agribisnis | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.D | en_US |
dc.identifier.validator | Kacung- 25 Januari,2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | Teddy | en_US |