Show simple item record

dc.contributor.authorELVIANA, Neneng
dc.date.accessioned2024-01-30T06:53:24Z
dc.date.available2024-01-30T06:53:24Z
dc.date.issued2024-01-17
dc.identifier.nim202310101180en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119721
dc.description.abstractPenelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik, dimana akan menggambarkan secara sistematis mengenai fakta dan sifat pada daerah tertentu. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan cross sectional karena pengambilan datanya dilakukan dalam rentan waktu yang telah ditentukan. Populasi yang digunakan, yaitu seluruh keluarga yang melakukan pernikahan dini di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember sebanyak 131 responden. Jumlah sampel yang digunakan sejumlah 110 responden berdasarkan perhitungan rumus slovin. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana data didapatkan dari sumber utama secara langsung. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa dua kuesioner berdasarkan adaptasi teori Friedman. Kuesioner pertama bernama “kuesioner fungsi afektif keluarga pernikahan dini” dan kuesioner kedua bernama “kuesioner fungsi sosialisasi keluarga pernikahan dini”. Hasil penelitian menunjukkan pemenuhan fungsi afektif pada domain Memelihara Saling Asuh (3,63) dan pada pemenuhan fungsi sosialisasi nilai mean tertinggi berada pada domain Status Sosial (3,46). Pada pasangan pernikahan dini fungsi afektif mayoritas diterapkan dengan memberikan perawatan pada saat anggota keluarga lain sakit. Akan tetapi pasangan pernikahan dini masih belum bisa menerapkan pola penyelesaian masalah dengan baik. Pada penerapan fungsi sosialisasi mayoritas orang tua memberikan pola pengasuhan yang sama dengan orang tua asal kepada anak namun pola pngasuhan yang diterapkan masih kurang tepat, yaitu otoriter. Karakteristik responden berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pernikahan dini banyak dilakukan oleh remaja madya denga usia 15-19 tahun dan lebih banyak dilakukan oleh perempuan dibandingkan dengan laki - laki. Keluarga dengan pernikahan dini mayoritas memiliki pendapatan yang masih rendah, yaitu < Rp.1000.000, hal ini didukung dengan mayoritas pendidikan yang ditempuh hanya sampai SD/MI Sederajat. Pasangan pernikahan dini terutama perempuan, banyak yang tidak memiliki pekerjaan dan berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT). Bagi profesi keeprawatan harapannya dapat memberikan intervensi yang dapat mencegah terjadinya pernikahan dini dan juga memberikan intervensi pencegahan terjadinya dampak negatif dari pernikahan dini pada masyarakat yang tentunya mengacu pada standar SDKI, SLKI, dan SIKI. Selain itu, perawat maternitas diharapkan dapat memberikan edukasi kesehatan mengenai kesehatan reproduksi pada remaja dan juga untuk keperawatan maternitas dapat memberikan bimbingan mengenai keluarga khususnya pemenuhan fungsi afektif dan sosialisasi di lingkungan keluarga.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFAKULTAS KEPERAWATANen_US
dc.subjectPERNIKAHAN DINIen_US
dc.titleGambaran Fungsi Afektif dan Fungsi Sosialisasi pada Pasangan Pernikahan Dini di Daerah Pertanian Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiILMU KEPERAWATANen_US
dc.identifier.pembimbing1Ns. Dini Kurniawati, S.Kep., M.Kep., Sp. Kep., Mat.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Eka Afdi Septiyono S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorTeddyen_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record