Ketidaksantunan Berbahasa Indonesia dalam acara Rosi yang Berjudul “Jejak Kompolnas Bela Sambo"
Abstract
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, beristeraksi dan mengidentifikasi diri. Salah satu
fenomena bahasa yang sering muncul adalah ketidaksantunan. Ketidaksantunan
adalah penggunaan bahasa dari penutur yang mengakibatkan mitra tutur kehilangan
muka. Pada acara Rosi bahasa tidak hanya dijadikan sebagai alat untuk bekerja sama
tetapi juga dijadikan sebagai alat untuk menggiring opini, mengutamakan
kepentingan bahkan sarana untuk memahami pikiran orang lain. Dalam memahami
maksud dari sebuah tuturan, seseorang juga harus memahi konteks tutur yang terjadi.
Konteks adalah informasi tentang kondisi sosial dan lingkungan fisik saat peristiwa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
masyarakat untuk bekerja sama, beristeraksi dan mengidentifikasi diri. Salah satu
fenomena bahasa yang sering muncul adalah ketidaksantunan. Ketidaksantunan
adalah penggunaan bahasa dari penutur yang mengakibatkan mitra tutur kehilangan
muka. Pada acara Rosi bahasa tidak hanya dijadikan sebagai alat untuk bekerja sama
tetapi juga dijadikan sebagai alat untuk menggiring opini, mengutamakan
kepentingan bahkan sarana untuk memahami pikiran orang lain. Dalam memahami
maksud dari sebuah tuturan, seseorang juga harus memahi konteks tutur yang terjadi.
Konteks adalah informasi tentang kondisi sosial dan lingkungan fisik saat peristiwa
tutur terjadi yang berfungsi untuk memaknai suatu tuturan.
Penelitian ini mendeskripsikan tentang 1) wujud ketidaksantunan berbahasa
Indonesia dalam acara Rosi yang berjudul Jejak Kompolnas Bela Sambo dan 2)
faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa Indonesia dalam acara Rosi yang
berjudul Jejak Kompolnas Bela Sambo. Rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Data dalam penelitian ini
adalah segmen tutur dan konteks yang terindikasi adanya wujud dan faktor penyebab
ketidaksantunan berbahasa Indonesia dalam acara Rosi yang berjudul Jejak
Kompolnas Bela Sambo. Sumber data dalam penelitian ini berupa peristiwa tutur
yang terjadi dalam acara Rosi yang berjudul Jejak Kompolnas Bela Sambo yang
diunggah di channel YouTube Kompas TV. Pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan dengan teknik simak bebas libat cakap. Proses analisis data dalam
penelitian ini terdiri dari: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ketidaksantunanan berbahasa Indonesia dalam acara Rosi
yang berjudul Jejak Kompolnas Bela Sambo ditemukan wujud ketidaksantunan
berbahasa Indonesia yang meliputi, wujud ketidaksantunan langsung, wujud
ketidaksantunan positif, wujud ketidaksantunan negatif, dan wujud menahan kesantunan. Faktor penyebab ketidaksantunan berbahasa yang ditemukan yaitu,
dorongan emosi, mempertahankan pendapat, dan sengaja memojokkan mitra tutur.
Berdasarkan pemaparan mengenai hasil penelitian ini, terdapat beberapa
saran yang dapat diberikan yaitu: 1) bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
bahan diskusi pada mata kuliah pragmatik dengan materi ketidaksantunana berbahasa
Indonesia, 2) bagi calon peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan bacaan untuk mengkaji ketidaksantunana berbahasa
Indonesia dalam kajian yang lebih luas dengan objek penelitian yang berbeda.