Hubungan Beban Kerja dengan Carpal Tunnel Syndrome pada Petani Karet di PT. Agri Halba Lumajang
Abstract
Carpal tunnel syndrome (CTS) merupakan salah satu gangguan musculoskeletal yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri, kesemutan, mati rasa, hingga kelemahan pada pergelangan tangan maupun tangan. Petani karet memiliki risiko tinggi munculnya keluhan CTS karena beban kerja yang diterima oleh petani karet mengakibatkan terjadinya gerakan berulang ketika menyadap karet yang disertai oleh tekanan pada tangan oleh pisau sadap digunakan ketika bekerja dapat menimbulkan tekanan pada terowong karpal sehingga dapat menyebabkan terjadinya CTS.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keluhan CTS pada petani karet di PT. Agri Halba Lumajang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode crosssectional pada 94 responden yang diambil berdasarkan teknik random sampling. Pengukuran beban kerja dilakukan menggunakan NASA TLX dan pengukuran keluhan CTS menggunakan Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 90,4% responden memiliki beban kerja sedang serta 89,4% responden mengalami keluhan CTS. Analisa dengan spearman rank menunjukan adanya hubungan antara beban kerja dengan CTS nilai p=0,013.
Untuk memperbaiki beban kerja serta mengurangi risiko terjadinya CTS dapat dilakukan dengan menigkatkan peran perawat kesehatan kerja dalam promotive danpreventif serta perbaikan penggunaan alat ergonomic, pengaturan jam kerja regular, melakukan istirahat terjadwal, dan melakukan perenggangan tangan.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]