dc.description.abstract | Rendahnya kemandirian fiskal daerah dapat mengakibatkan tekanan dan risiko fiskal bagi pemerintah
pusat maupun daerah. Pemerintah daerah perlu memiliki sistem organisasi yang adaptif dalam memitigasi risiko
fiskal bagi daerahnya. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem peringatan dini yang dapat memantau
risiko fiskal pemerintah daerah melalui model mitigasi risiko fiskal yang adaptif. Penelitian ini dilakukan melalui
dua tahap: pertama, mengidentifikasi tingkat risiko fiskal daerah dengan metode content analysis dan kedua,
mendesain model mitigasi risiko dengan menggunakan Soft System Methodology (SSM). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa semua indikator risiko fiskal yang diteliti (keuangan, ekonomi, sosial, kelembagaan dan
lingkungan) memiliki item yang risiko yang bernilai tinggi. Model mitigasi risiko fiskal yang dihasilkan dari
penelitian ini yakni melalui konsepsi beyond budgeting yang berfokus pada strukturisasi sistem kelembagaan. Dua
unsur utama yang menjadi motor ekosistem kelembagaan beyond budgeting sebagai mitigasi risiko fiskal yaitu a
self organizational framework dan bottom up system. Self organizational framework dapat dibangun melalui
subsistem supportive leader, organizational network serta market coordination. Subsistem pembangun bottom up
system yakni melalui resources on demand, public focus dan target relative. | en_US |