Show simple item record

dc.contributor.authorNINGRUM, Dina Dwi Septya
dc.date.accessioned2024-01-26T02:25:55Z
dc.date.available2024-01-26T02:25:55Z
dc.date.issued2024-01-09
dc.identifier.nim200210104006en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119642
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 26 Januari 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractKeterampilan berpikir komputasional adalah suatu bentuk pemikiran yang bersifat komputasional dengan tujuan mengatasi masalah yang kompleks. Pemikiran ini memiliki potensi untuk membentuk kerangka pemikiran peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan solusi yang efektif dan efisien, berdasarkan pengetahuan dan informasi yang diperoleh. Pemikiran komputasional yang diterapkan dalam pembelajaran memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah ketika mereka mulai berpikir dari perspektif yang berbeda. Praktik keterampilan berpikir komputasional dapat membantu siswa memahami tindakan yang perlu diambil selama analisis data dengan mencerminkan prinsip-prinsip dalam berbagai disiplin ilmu. Pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model pembelajaran yang menitikberatkan pada eksplorasi dan penemuan siswa melalui proses bertanya, menyelidiki, dan memecahkan masalah. Dalam pembelajaran inkuiri, penekanan diberikan pada kemampuan pemecahan masalah, di mana siswa menerapkan berbagai pendekatan, praktik, dan keterampilan pemecahan masalah selama penyelidikan. Pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk mengemban peran seperti ilmuan, di mana mereka didorong untuk memahami konsep ilmiah melalui eksperimen. Dengan menggunakan model inkuiri terbimbing, pembelajaran dapat merangsang kemampuan berpikir, bekerja, dan berperilaku ilmiah pada peserta didik. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji keterampilan berpikir komputasional siswa SMP dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan mengkaji pengaruh penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap keterampilan berpikir komputasional siswa SMP dalam pembelajaran IPA. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan pembelajaran di dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, yang berbeda dalam proses dan penilaian. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka di kedua kelas. Kelas kontrol menerapkan model pembelajaran berpusat pada guru (menggunakan metode ceramah), sementara kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dengan aktivitas pembelajaran yang berpusat pada siswa dan siswa berperan seperti ilmuan melalui praktikum yang dibimbing oleh guru. Kedua kelas menjalani kegiatan pembelajaran sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Pada awal pertemuan, siswa diberikan tes pretest berupa soal uraian yang mencakup empat indikator keterampilan berpikir komputasional, dan di akhir pertemuan, mereka diberikan tes posttest dengan soal serupa, melibatkan aspek dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma. Hasil penelitian dan analisis data menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir komputasional pada kelas eksperimen, yang menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah. Data rata-rata posttest untuk kelas eksperimen secara keseluruhan lebih tinggi, mencapai 63,83, dibandingkan dengan kelas kontrol yang hanya mencapai rata-rata 35,36. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam pembelajaran memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan keterampilan berpikir komputasional peserta didik. Uji statistik Independent Sample T-Test menunjukkan adanya perbedaan skor rata-rata keterampilan berpikir komputasional, dengan nilai value hitung yang lebih kecil dari taraf signifikansi yang ditetapkan (0,000 < 0,05). Berdasarkan hasil uji Independent Sample T-Test, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Maknanya terdapat perbedaan signifikan antara nilai pretest dan posttest pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji t-pihak kanan juga menunjukkan bahwa nilai thitung lebih besar daripada ttabel (22,210 > 1,996), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya, terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata nilai keterampilan berpikir komputasional siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan demikian, kelas dengan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir komputasional dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran berpusat pada guruen_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama : Dr. Supeno, S.Pd., M.Si., M.C.E. Pembimbing Anggota: Rusdianto, S.Pd., M.Kes., M.C.E.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPembelajaan Inkuiri Terbimbingen_US
dc.subjectKeterampilan Berpikir Komputasionalen_US
dc.subjectPembelajaran IPAen_US
dc.titlePengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Berpikir Komputasional Siswa SMP pada Pembelajaran IPAen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan IPAen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Supeno, S.Pd., M.Si., M.C.E.en_US
dc.identifier.pembimbing2Rusdianto, S.Pd., M.Kes., M.C.E.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 25 Januari,2024en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record