dc.description.abstract | Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan Indonesia yang banyak
berkontribusi dalam membangun ekonomi nasional berbasis kerakyatan. Desa
Suruh merupakan sentra produksi kakao di Kecamatan Suruh Kabupaten
Trenggalek. Masyarakat Desa Suruh banyak yang melakukan usahatani kakao dan
tergabung dalam kelompok tani “Tunggal Jaya” sehingga mereka sudah patuh
terhadap cara budidaya kakao yang benar. Usahatani kakao menjadi mata
pencaharian utama masyarakat Desa Suruh, namun kepemilikan aset penghidupan
rumah tangga petani berbeda-beda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) status
penghidupan rumah tangga (livelihood assets); (2) kemampuan capaian potensi
produksi usahatani kakao; (3) keterkaitan antara status penghidupan rumah tangga
(livelihood assets) dengan kemampuan capaian potensi produksi usahatani kakao
di Desa Suruh Kabupaten Trenggalek.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan cara purposive method, yaitu di
Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek yang dilirik sebagai hutan
kakao di Kabupaten Trenggalek. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan
Agustus hingga Oktober 2023. Metode pengumpulan data menggunakan data
primer berupa komponen human, natural, financial, physical, dan social assets,
serta data jumlah produksi kakao, luas lahan, tenaga kerja, pupuk organik, dan
pestisida nabati yang digunakan dalam usahatani kakao didapatkan dengan
melakukan observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner, sedangkan data
sekunder berupa data produksi dan luas lahan kakao di Indonesia diperoleh studi
literatur. Metode pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan teknik
random sampling dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 responden.
Analisis data menggunakan livelihood assets, cobb douglas stochastic frontier
production, dan korelasi pearson product moment. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Status penghidupan rumah
tangga (livelihood assets) petani kakao di Desa Suruh Kabupaten Trenggalek berada
pada kategori sedang dengan nilai indeks secara keseluruhan sebesar 3,36. Human
assets berada pada kategori sedang dengan nilai 3,46. Natural assets berada pada
kategori sedang dengan nilai 3,11. Financial assets berada pada kategori sedang
dengan nilai 3,13. Physical assets berada pada kategori sedang dengan nilai 3,61.
Social assets berada pada kategori sedang dengan nilai 2,48; (2) Kemampuan
pencapaian potensi produksi usahatani kakao di Desa Suruh Kabupaten Trenggalek
berada pada kategori tinggi dengan rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 81%.
Jumlah petani kakao yang memiliki tingkat efisiensi teknis pada kategori rendah
sebanyak 0%, pada kategori sedang sebanyak 5%, dan pada kategori tinggi
sebanyak 95% dari jumlah petani yang dijadikan sampel; (3) Status penghidupan
rumah tangga (livelihood assets) petani dengan kemampuan pencapaian potensi
produksi usahatani kakao di Desa Suruh Kabupaten Trenggalek memiliki nilai
korelasi sebesar 0,525 yang berada pada kategori korelasi sedang dan arah
hubungannya positif (semakin tinggi status penghidupan rumah tangga petani kakao
maka akan diikuti kemampuan pencapaian potensi produksi usahatani kakao yang
semakin tinggi pula). Nilai signifikansinya sebesar 0,001 < 0,05 sehingga terdapat
hubungan yang signifikan pada taraf signifikansi 0,05 antara status penghidupan
rumah tangga (livelihood assets) petani kakao dengan kemampuan pencapaian
potensi produksi usahatani kakao di Desa Suruh. | en_US |