Pengaruh Model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Sejarah
Abstract
Keterampilan abad 21 dalam pembelajaran menekankan pada 4C yaituCritical Thinking Skills, Creativity, Collaborative Skills, dan Communication.Keterampilan berpikir kritis menjadi salah satu elemen keterampilan penting dalammata pelajaran sejarah dalam kurikulum merdeka. Dengan demikian optimalisasinya menjadi sebuah kebutuhan. Namun demikian penelitian terdahulu menunjukkan rendahnya keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam mata pelajaran sejarah. Beberapa model pembelajaran, secara teori dapat memfasilitasi tumbuh kembangnya keterampilan berpikir kritis peserta didik. Salah satu model yang relevan adalah REACT. Penelitian terdahulu juga menunjukkan bahwa model REACT memfasilitasi peserta didik untuk terlibat secara aktif, berpikir kritis, pemecahan masalah dan meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga dapat mengembangkan ranah kognitifnya. Penelitian ini penting dilakukan untuk memverifikasi pengaruh model pembelajaran REACT terhadap kemampuan
berpikir kritis dan hasil belajar pada mata pelajaran sejarah.
Rumusan penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat pengaruh penerapan model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik mata pelajaran sejarah; (2) Apakah terdapat pengaruh penerapan model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) terhadap hasil belajar peserta didik mata
pelajaran sejarah?. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring (REACT) terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar peserta didik mata pelajaran sejarah. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan inovasi dalam menggunakan model pembelajaran yang akan digunakan, sehingga optimalisasinya dapat membantu pendidik mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen. Desain penelitian menggunakan quasi experimental dengan model pretest-posttest, non-equivalent control-group design. Sampel terdiri dari 72 peserta didik pada kelas XII MIPA 3 dan XII MIPA 4 di SMAN 4 Sidoarjo. Metode penelitian menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan uji ANCOVA berbantuan software SPSS 25 for windows.
Hasil penelitian memperoleh : 1) hasil uji ANCOVA menunjukkan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada data kemampuan berpikir kritis, yang berarti memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan penerapan model REACT terhadap kemampuan berpikir kritis dan nilai dari partial eta squared sebesar 0,429 tergolong ada pengaruh yang besar penerapan model REACT terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik; 2) hasil uji ANCOVA pada data hasil belajar menunjukkan nilai sig.0,018< 0,05, yang berarti memperlihatkan adanya pengaruh yang signifikan penerapan model REACT terhadap hasil belajar dan nilai partial eta squared
sebesar 0,079 tergolong ada pengaruh yang kecil penerapan model REACT terhadap hasil belajar peserta didik.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 1) Terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis yang dibelajarkan dengan menerapkan model REACT pada mata pelajaran sejarah; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar yang dibelajarkan dengan menerapkan model REACT pada mata pelajaran sejarah. Rekomendasi penelitian ini adala penerapan model REACT diharapkan memperhatikan manajemen waktu sehingga pelaksanaan pembelajaran berjalan dapat sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah dibuat, model REACT diharapkan menjadi referensi untuk meningkatkan pemahaman suatu konsep serta kemampuan berpikir kritis, melatih kreatifitas dan argumentasi, sehingga dapat juga mengoptimalkan hasil belajar yang lebih baik pada peserta didik.