Optimasi Perhitungan Konvensional Setting Relay Diferensial pada Transformator Daya Gardu Induk Jember Berbasis Differential Evolution
Abstract
Sistem proteksi merupakan peralatan untuk mengukur ataupun merasakan
adanya gangguan pada peralatan ataupun bagian sistem tenaga listrik. Apabila
terjadi gangguan maka secara otomatis relay proteksi memberi sinyal untuk
membuka dan memutus tegangan circuit breaker (CB), guna memisahkan
peralatan atau bagian yang terganggu. Prinsip relay diferensial yaitu dengan
mengukur dan membandingkan arus sekunder dan arus primer pada peralatan atau
instalasi listrik yang dilindungi dan zona proteksinya dibatasi oleh CT primer dan
CT sekunder. Transformator daya menggunakan Relay diferensial sebagai
pengaman utama untuk melindungi belitan transformator dari gangguan.
Setting relay diferensial dilakukan dengan cara perhitungan konvensional.
Perhitungan konvensional nilai arus setting diharapkan tidak jauh dari nilai
setpoint Gardu Induk Jember sebesar 0,3 pu atau sekitar 0,866 A, sehingga untuk
mengoptimalkan perhitungan konvensional diperlukan suatu optimasi salah
satunya menggunakan metode Differential Evolution. Gardu Induk Jember
memiliki 2 merk relay diferensial yang digunakan, yaitu Toshiba GRT100 dan
Micom P64 yang digunakan sebagai pengaman pada transformator daya Gardu
Induk Jember. Dalam melakukan setting relay diferensial diperlukan data
transformator dan rasio CT yang digunakan, sehingga didapatkan arus setting
sebagai batasan untuk menentukan relay diferensial bekerja atau tidak.
Pada perhitungan konvensional setting relay diferensial diperoleh nilai
arus setting pada transformator 1 sebesar 1,01 Ampere dan transformator 2
sebesar 0,96 Ampere sedangkan arus diferensial yang dihasilkan dari kedua
transformator tersebut sebesar 0,01 Ampere. Kemudian setelah di optimasi
menggunakan metode Differential Evolution memiliki nilai arus setting pada
transformator 1 sebesar 0,79 A dan pada transformator 2 sebesar 0,51 A dan arus
diferensial yang dihasilkan 0,0045 A. Dari hasil tersebut jika dibandingkan
dengan setting perhitungan konvensional, nilai hasil optimasi arus setting dan arus
diferensial metode Differential Evolution memiliki nilai yang lebih optimal.
Menurut (Aryanto & Sunardiyo, 2013) terdapat beberapa kriteria pada
pemasangan suatu sistem proteksi salah satunya yaitu sensivity (kepekaan).
Sensivity merupakan kepekaan rele proteksi terhadap jenis gangguan yang terjadi
pada daerah proteksinya. Kepekaan suatu sistem proteksi ditentukan oleh nilai
terkecil dari besaran penggerak saat peralatan proteksi beroperasi. Artinya dengan
arus setting semakin kecil memiliki kepekaan yang lebih tinggi dalam mendeteksi
adanya suatu gangguan pada daerah proteksinya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]