Skrining Yeast Amilolitik Asal Buah Durian (Durio zibethinus Murr.) dan Sawo (Manilkara zapota L.)
Abstract
Yeast merupakan fungi yang memiliki bentuk uniseluler dengan panjang
bervariasi sekitar 2-3 µm. Yeast dapat bereproduksi secara aseksual melalui tunas
(budding), pembelahan (fission) dan secara seksual. Habitatat yeast di alam dapat
ditemukan di tanah air, hewan, dan insekta., tumbuhan (biji, daun, bunga, buah).
Yeast amilolitik merupakan mikroorganisme yang mampu tumbuh pada substrat
yang mengandung amilum sebagai sumber karbon utama. Berdasarkan hasil
penelitian menunujukkan bahwa isolat yeast amilolitk dapat diperoleh dari buah
durian dan sawo. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan yeast amilolitik dari
buah durian dan sawo, penilitian ini juga bertujuan untuk mengkarakterisasi isolat
yeast amilolitik secara makroskopis dan mikroskopis.
Penelitian ini diawali dengan tahap isolasi, sampel yang digunakan adalah
buah durian dan sawo yang telah matang. Isolasi dilakukan menggunakan metode
spread plate yang ditumbuhkan pada media Peptone Yeast Glukosa (PYG) padat 10%. Skrining yeast dilakukan dengan uji semi kuantitatif (zona bening) dan uji
kuantitatif. Uji semi kuantitatif dan uji kuantitatif bertujuan untuk mengetahui
yeast yang menghasilkan enzim amilase.
Hasil isolasi didapatkan delapan isolat yeast yaitu S1, S2, S3, S4, S5, D1,
D2, dan D3. Uji semi kuantitatif menunjukkan bahwa delapan isolat yeast yang
diperoleh tidak terdeteksi adanya zona bening (samar) disekitar koloni. Uji
kuantitatif menunjukkan bahwa isolat S1 memiliki aktivitas amilase paling tinggi
yaitu sebesar 0.272±0.15 U/ml, sedangkan isolat D3 memiliki aktivitas amilase
terendah yaitu sebesar 0.029±0.02 U/ml. Pengamatan makroskopis menunjukkan
bahwa delapan isolat memiliki bentuk koloni, tektur, warna, permukaan elevasi,
dan margin yang berbeda. Berdasarkan karakter mikroskopis delapan isolat yeast memiliki bentuk sel yang bervasiasi yaitu bulat dan oval. Delapan isolat memiliki perkembangan reproduksi secara aseksual dengan budding cell dan secara seksual
dengan askospora.