Sistem Monitoring Lahan Pertanian Berbasis Wireless Sensor Network Terintegrasi Firebase Realtime Database
Abstract
Kabupaten Jember memiliki potensi pertanian dan hortikultura, tetapi masih
menggunakan pertanian konvensional yang menyebabkan berbagai masalah,
termasuk penurunan kesuburan tanah yang mempengaruhi produktivitas. Salah satu
solusiyang dapat diterapkan adalah monitoring lahan pertanian. Penerapan sistem
monitoring lahan pertanian dapat membantu menjaga produktivas pertanian. Sistem
monitoring lahan dengan menggunakan modul komunikasi lora yang dapat
melakukan pengiriman data dengan jangkauan yang cukup jauh dan konsumsi daya
yang tidak terlalu banyak. Terdapat beberapa parameter yang dapat dioptimalkan
seperti Spreading Factor, Bandwidth dan TX Power. Dari optimalisasi yang telah
dilakukan dengan jarak maksimum 1200 meter dapat diketahui pengaruh parameter
tersebut terhadap kualitas pengiriman data, khususnya RSSI dan SNR. Berdasarkan
pengujian yang telah dilakukan di lingkungan terbuka, didapatkan nilai optimasi SF
yaitu 12, nilai bandwidth yaitu 500 kHz dan nilai TX Power 20. Pengaruh nilai
Spreading Factor adalah semakin kecil nilai SF makan sinyal akan semakin
sensitive sehingga mudah mengalami gangguan dan memperkecil jangkauan yang
dapat ditempuh. Sebaliknya semakin besar nilai SF yang digunakan maka
sensitifitasnya akan semakin besar sehingga memungkinkan sinyal untuk tetap
melakukan pengiriman data dengan jangkauan yang lebih jauh. Selanjutnya
pengaruh nilai bandwidth adalah dengan penambahan nilai bandwidth yang lebih
besar maka sinyal akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengani
halangan yang lebih besar. Kemudian pengaruh penambahan nilai TX Power
terhadap kualitas sinyal adalah semakin besar daya yang digunakan maka akan
semakin besar pula toleransi yang dimiliki sinyal terhadap gangguan.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]