Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh di Kabupaten Situbondo
Abstract
Ketersediaan jumlah luasan yang terbatas menyebabkan terjadinya pemadatan bangunan (density) pada
kawasan tertentu, hal tersebut menyebabkan terbentuknya permukiman kumuh. Pada 2015 kegiatan
program terkait perumahan tidak terealisasi karena penentuan kawasan kumuh yang ada di Kabupaten
Situbondo baru ditetapkan dengan SK Bupati dan baru dianggarkan program pada tahun 2016, Capaian
penanganan kumuh sampai tahun 2017 adalah 13,83 Ha dan sisa kawasan kumuh yang harus ditangani
seluas 96,11 Ha Pada tahun 2020 kawasan kumuh di Kabupaten Situbondo kembali meningkat seluas
84,07 Ha. Tujuan dari penelitian ini yaitu merumuskan konsep dalam peningkatan kualitas ligkungan
permukiman kumuh di Kabupaten Situbondo. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu
pada sasaran pertama mengunakan metode analisis deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi
karakteristi kawasan permukiman kumuh, sasaran kedua mengunakan metode AHP (Analysis Hierarchy
Process) untuk menganalisis factor prioritas penyebab kekumuhan di Kabupaten Situbondo, dan sasaran
ketiga menggunakan analisis cluster untuk mengelompokkan cluster kawasan kumuh berdasarkan bobot
prioritas. Hasil penelitian diperoleh 3 cluster. Cluster 1 dengan prioritas penanganan tertinggi pada
persampahan konsep penanganan yaitu mengembangkan dan meningkatkan sistem pengelolaan sampah
dan sanitasi lingkungan konsep penanganan peningkatan sarana prasarana sanitasi dengan pembuatan
MCK umum dan sosialisasi manfaat MCK, Cluster 2 prioritas penanganan tertinggi pada persampahan
konsep penanganan yaitu Sosialisasi dan penyuluhan mengenai penentuan lokasi TPS dan pengelolaan
persampahan, dan Cluster 3 prioritas penanganan tertinggi pada saluran Drainase konsep penanganan
yaitu mengadakan saluran baru pada jaringan jalan tanpa saluran, mengembangkan sistem jaringan
drainase yang lebih baik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]