Hubungan Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi, dan Personal Higiene (Studi pada Anak Usia Sekolah Dasar di Panti Asuhan Budi Mulya Kabupaten Banyuwangi)
Abstract
Masalah kesehatan yang sangat penting salah satu satunya yaitu status gizi. Status gizi memiliki dampak penting dalam melaksanakan kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang mendatang. Status gizi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu secara langsung dan tidak langsung. Faktor langsung meliputi penyakit infeksi (Diare dan ISPA), pola konsumsi (jumlah, jenis, dan frekuensi konsumsi) dan personal higiene. Faktor tidak langsung meliputi pola asuh, pelayanan kesehatan, sosial ekonomi, dan pendapatan. Prevalensi status gizi di Indonesia menurut Laporan Riskedas 2018 didapatkan hasil sebesar 8% sedangkan di Jawa Timur terdapat 8%. Menurut Riskesdas (2018) di Kabupaten Banyuwangi didapatkan bahwa anak sekolah mengalami underweight sebesar 54,94% pada anak laki-laki dan 45,06% anak perempuan. Alasan peneliti mengambil lokasi di Panti Asuhan Budi Mulya Kabupaten Banyuwangi terdapat 7 dari 35 anak memiliki IMT dibawah ambang batas normal. Hasil ini diperoleh melalui kegiatan mengukur berat badan serta tinggi badan pada seluruh anak yang tinggal. Kemudian didapatkan pola konsumsi anak di panti asuhan tidak teratur dimana anak jarang sekali melakukan sarapan pada saat akan berangkat ke sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola konsumsi, penyakit infeksi, personal higiene dengan status gizi (studi pada anak usia sekolah dasar di Panti Asuhan Budi Mulya Kabupaten Banyuwangi).
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Budi Mulya Kabupaten Banyuwangi. Sampel dalam penelitian terdiri dari 35 orang anak usia sekolah dasar. Sampel didapatkan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada anak dan pengasuh menggunakan kuesioner. data dianalisis secara univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji persoan correlations dan uji rank sprearmean correlations dengan tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05)
Hasil penelitian menunjukkan pada karakteristik responden paling banyak yaitu berusia 10-12 tahun (65,7%) dengan berjenis kelamin perempuan (60%). Status gizi responden terbanyak yaitu status gizi kurang sebanyak 15 orang (42,9%) Hasil wawancara pola konsumsi dengan kuesioner SQ FFQ paling banyak pada kategori pola konsumsi energi, protein, dan karbohidrat yaitu cukup sebanyak 13 orang (37,14%), kategori paling banyak pola konsumsi lemak yaitu kurang sebanyak 13 orang (37,14%). Penelitian menunjukkan terdapat hubungan pola konsumsi (jumlah) energi (p=0,048), protein (p=0,042), karbohidrat (p=0,037) dengan status gizi, hubungan pola konsumsi frekuensi dan jenis makanan dengan status gizi, terdapat beberapa bahan makanan yang signifikan dan tidak signifikan, penyakit infeksi (p=0,030) dengan status gizi. Namun tidak terdapat hubungan antara personal higiene (p=0,352) dengan status gizi dan pola konsumsi lemak (p=0,052) dengan status gizi pada anak usia sekolah dasar di Panti Asuhan Budi Mulya Kabupaten Banyuwangi.
Saran yang dapat diberikan bagi Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Banyuwangi dapat menjadi masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat terutama dalam program gizi mengenai penyakit infeksi, personal higiene, dan pentingnya pola konsumsi. Kemudian melakukan penyuluhan tentang makanan yang diperlukan untuk dikonsumsi dan pentingnya personal higiene pada anak usia sekolah dasar terutama yang tinggal di Panti Asuhan. Bagi anak Panti Asuhan perlu meningkatkan pengetahuan tentang penyakit infeksi, personal higiene serta makanan yang bergizi untuk anak usia sekolah dasar. Selain itu membiasakan pola hidup sehat seperti pola makan yang lebih beragam, makan teratur, dan istirahat yang cukup. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadikan penelitian ini sebagai acuan dengan memasukkan beragam variabel, jumlah sampel lebih banyak, dan tempat yang berbeda.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]