Optimasi Penilaian Bangunan Gedung Hijau (BGH) Tahap Konstruksi Menggunakan Metode Linier Programming (Studi Kasus: Proyek Auditorium Brawijaya dan KDP Gedung Entrepreneurship Terpadu Universitas Brawijaya)
Abstract
Pesatnya pembangunan infrastrukur, utamanya pada bangunan gedung
mempunyai dampak negatif yang menyebabkan tingginya perubahan suhu di
atmosfer dan perubahan iklim yang ekstrem. Hal tersebut membuat Pemerintah
Indonesia melalui Kementrian PUPR menciptakan Permen PUPR No.21 Tahun
2021 mengenai Bangunan Gedung Hijau. Peraturan ini berlaku untuk seluruh
pekerjaan konstruksi utamanya pada bangunan gedung yang ada di Indonesia agar
dapat mengurangi dampak perubahan suhu di atmosfer dan perubahan iklimyang
ekstrem. Tujuan pada penulisan artikel ini adalah melakukan optimasi penilaian
pada BGH yang telah dilaksanakan oleh proyek. Metode optimasi yang digunakan
adalah linier programming dengan variabel batasan: Kesesuaian Pelaksanaan BGH
Konstruksi; Proses Konstruksi Hijau; Praktik Perilaku Hijau; Rantai Pasok Hijau.
Sehingga dengan batasan tersebut variabel tujuan pada penelitian ini adalah
mendapatkan hasil maksimal dari penilaian BGH tahap konttruksi. Hasil yang
didapat dari penelitian ini adalah melakukan optimasi pada variabel kedua yaitu
proses konstruksi hijau.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]