Pengaruh Pembiasaan Membaca Hadits Pilihan terhadap Perkembangan Moral Anak Kelompok A di TK Darus Sholah Jember
Abstract
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang dibangun
dengan ditujukan khusus untuk anak sejak umur 0 hingga 6 tahun dan
dilaksanakan dengan pemberian stimulasi suatu pendidikan, sebagai upaya bagi
tumbuh dan kembang yang anak miliki serta bekal anak untuk siap dalam
melanjutkan pendidikan kedepannya. Terdapat beberapa perkembangan yang anak
miliki seperti aspek fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif, seni, serta
moral dan agama. Aspek perkembangan dasar dalam diri anak salah satunya yaitu
aspek moral. Aspek moral menurut Susanto (2012) moral yang berasal dari
sebuah kata latin mos yang berarti tata krama, adat istiadat, aturan, nilai atau
aturan hidup. Dalam mengembangkan aspek pekembangan moral perlu adanya
stimulus yang dilakukan, salah satunya dengan dilakukannya pembiasaan.
Pembiasaan membaca hadits beserta artinya yaitu pembiasaan dimana dilakukan
secara berulang dan continue dengan tujuan anak dapat mempelajari, memahami,
meyakini, mengamalkan nilai-nilai yang tercantum dalam hadist.
Berdasarkan hasil awal observasi, pembiasaan yang diterapkan di TK
Darus Sholah tersebut dilaksanakan setiap hari, sebelum pembelajaran dimulai,
namun kebijakan tersebut berbeda-beda setiap kelasnya. Selain itu, program
pembiasaan membaca hadits ini juga dilakukan bersama-sama di halaman sekolah
yaitu setiap hari Kamis. Menurut Tolu, dkk (2019) pada penelitiannya disebutkan
bahwa dalam mengembangkan nilai agama tidak hanya dengan baca tulis al-Qur-
‘an saja namun dengan membaca hadits pula. Dengan begitu, peneliti hendak
menelaah lebih mendalam apakah dengan pembiasaan membaca hadits juga dapat
mengembangkan aspek moral pada anak karena dengan pembiasaan hadits
tersebut berkesinambungan sebagai upaya mengembangkan moral anak seperti
pemahaman perilaku-perilaku baik-buruk, benar-salah,
sopan-tidak santun;
berperilaku baik, sopan dan santun anak usia 4-5 tahun. Sejauh ini meskipun
dengan diberikan perlakuan yang berbeda, beberapa anak dapat mengamalkannya
namun sebagian besar juga anak masih belum dapat mengamalkannya dengan
baik, seperti larangan makan sambil berdiri, anak masih harus diingatkan terlebih
dahulu bacaan hadist beserta artinya dengan nyanyian hadits-hadits untuk
mengerti apa kesalahannya.
Metode pada penelitian ini yaitu metode ex post facto kuantitatif. Ex post
facto merupakan penelitian dengan tujuan untuk mengkaji suatu keadaan yang
sedang terjadi di lapangan, serta untuk melihat beberapa faktor yang dapat
memunculkan kejadian yang hendak di teliti. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembiasaan membaca hadits pilihan
terhadap perkembangan moral pada anak kelompok A.
Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
pembiasaan membaca hadits terhadap perkembangan moral pada anak kelompok
A di TK Darus Shalah Jember. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis variabel
yang dipengaruhi dimana didapatkan nilai signifikan pada tabel adalah 0,027 <
0,05 yang artinya ditolak dan diterima. Dengan menghasilkan nilai R Square
sebesar 0,119 atau jika di persentasekan 11,9%. Hasil tersebut menunjukkan
membaca Hadits (X) memberikan pengaruh sebesar 11,9% terhadap
perkembangan moral anak kelompok A di TK Darus Sholah (Y).
Saran yang diberikan khususnya untuk guru dan sekolah yaitu diharapkan
guru mampu melakukan pembiasaan membaca hadits tersebut dengan konsisten
dan tegas pada saat penerapannya dan juga sekolah mampu memperbaiki
manajemen dari pembiasaan membaca hadits tersebut seperti contoh
pelaksanaannya, jadwal, dan juga jumlah hadits yang
diajarkan.