Asuhan Keperawatan Postpartum pada Ny. I dengan Masalah Keperawatan Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang
Abstract
Orang tua harus mempersiapkan secara emosional dan psikologis dalam
menghadapi masa kehamilan, persalinan dan pola asuh sehingga dapat lebih
percaya diri tentang peran sebagai orang tua nanti. Peran, tugas serta tanggung
jawab orang tua tersebut diawali pada masa kehamilan dan terus meningkat dikala
bayinya dilahirkan. Keteraturan tugas berhubungan dengan bayinya, seperti
perawatan bayi yang membutuhkan keterampilan/kemampuan pribadi yang
mandiri diperlukan rasa yakin pada diri serta rasa tenang dari pengalaman orang
tua. Tugas orang tua seperti memberikan ASI secara ekslusif yang memiliki
manfaat pada kesehatan bayinya, tetapi masih banyak ibu yang mengalami
kegagalan dalam menyusui di awal kelahiran bayi pertamanya. Dalam keadaan
sesungguhnya masih banyak suami yang mengatakan bahwa menyusui merupakan
urusan ibu dan bayinya serta kurang hirau dengan pemberian ASI, dukungan
kelurga bisa membuat adanya keberhasilan atau kegagalan menyusui. Dalam hal
ini bisa terjadi masalah keperawatan yang harus diperhatikan yaitu kesiapan
peningkatan menjadi orang tua. Tujuannya dari laporan tugas akhir ini yaitu untuk
mengeksplorasi proses Asuhan Keperawatan Postpartum pada Ny. I dengan
Masalah Keperawatan Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua di Ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Laporan tugas akhir ini menggunakan metode penulisan laporan kasus,
penelitian ini melibatkan 1 partisipan yaitu pasien postpartum dengan tindakan
yang terdapat masalah keperawatan kesiapan peningkatan menjadi orang tua di
Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang yang telah dilakukan pada tanggal
10 April – 13 April 2023. Studi pengumpulan ini menggunakan pengumpulan data
dengan cara wawancara terkait keinginan untuk meningkatkan peran menjadi
orang tua dan anggota keluarga mengungkapkan harapan yang realistis, obsevasi
mencakup adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota
keluarga dan kebutuhan fisik serta emosi anak/anggota keluarga terpenuhi dan
studi dokumentasi.
Pengkajian pada pasien mengatakan bahwa ini anak pertama dan ingin
meningkatkan pengetahuan dalam peran menjadi orang tua, keluarga dan pasien
mengatakan bahwa merasa bahagia dengan kehadiran bayi dan berharap bisa
memenuhi kebutuhan bayi, suami dan keluarga memberikan dukungan kepada
pasien, adanya rawat gabung dan pasien tampak senang dengan kehadiran sang
anak. Berdasarkan pengkajian didapatkan diagnosa utama yaitu kesiapan
pningkatan menjadi orang tua, dari diagnosa utama tersebut intervensi yang dapat
di lakukan pada pasien yang sesuai dengan kondisi terkini pasien yang mengarah
pada intervensi menurut Standart Intervensi Keperawatan Indonesia yaitu promosi
pengasuhan dan promosi perlekatan.
Implementasi yang dapat dilakukan untuk Ny. I dengan masalah
keperawatan kesiapan peningkatan menjadi orang tua yaitu promosi pengasuhan
dan promosi perlekatan yang dalam intervensi terdapat observasi, terapeutik dan
edukasi. Implementasi promosi perlekatan telah dilakukan sesuai dengan yang
direncanakan, namun pada promosi pengasuhan dari 16 tindakan terdapat 11
tindakan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pasien, 5 dari
tindakan terapeutik promosi pengasuhan tidak dilaksanakan karena tidak sesuai
dengan kebutuhan pasien meliputi dukung ibu menerima dan melakukan
perawatan pre natal secara teratur dan sedini mungkin, fasilitasi orang tua dalam
mengidentifikasi tempramen anak, fasilitasi orang tua dalam mengembangkan dan
memelihara sistem dukungan sosial, fasilitasi orang tua mengembangkan
keterampilan sosial dan koping serta fasilitasi mengatur penitipan anak.
Pasien dan keluarga dapat menambah wawasan dengan edukasi teknik
menyusui yang benar, agar pasien mengetahui cara menyusui yang tepat sehingga
nutrisi pada bayi dapat terpenuhi secara optimal dan ASI ibu dapat di produksi
secara optimal. Dalam melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan Postpartum
dengan Masalah Keperawatan Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
sebaiknya pada stase Keperawatan Keluarga.
Orang tua harus mempersiapkan secara emosional dan psikologis dalam menghadapi masa kehamilan, persalinan dan pola asuh sehingga dapat lebih percaya diri tentang peran sebagai orang tua nanti. Peran, tugas serta tanggung jawab orang tua tersebut diawali pada masa kehamilan dan terus meningkat dikala bayinya dilahirkan. Keteraturan tugas berhubungan dengan bayinya, seperti perawatan bayi yang membutuhkan keterampilan/kemampuan pribadi yang mandiri diperlukan rasa yakin pada diri serta rasa tenang dari pengalaman orang tua. Tugas orang tua seperti memberikan ASI secara ekslusif yang memiliki manfaat pada kesehatan bayinya, tetapi masih banyak ibu yang mengalami kegagalan dalam menyusui di awal kelahiran bayi pertamanya. Dalam keadaan sesungguhnya masih banyak suami yang mengatakan bahwa menyusui merupakan urusan ibu dan bayinya serta kurang hirau dengan pemberian ASI, dukungan kelurga bisa membuat adanya keberhasilan atau kegagalan menyusui. Dalam hal ini bisa terjadi masalah keperawatan yang harus diperhatikan yaitu kesiapan peningkatan menjadi orang tua. Tujuannya dari laporan tugas akhir ini yaitu untuk mengeksplorasi proses Asuhan Keperawatan Postpartum pada Ny. I dengan Masalah Keperawatan Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang.
Laporan tugas akhir ini menggunakan metode penulisan laporan kasus, penelitian ini melibatkan 1 partisipan yaitu pasien postpartum dengan tindakan yang terdapat masalah keperawatan kesiapan peningkatan menjadi orang tua di Ruang Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang yang telah dilakukan pada tanggal 10 April – 13 April 2023. Studi pengumpulan ini menggunakan pengumpulan data dengan cara wawancara terkait keinginan untuk meningkatkan peran menjadi orang tua dan anggota keluarga mengungkapkan harapan yang realistis, obsevasi mencakup adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota keluarga dan kebutuhan fisik serta emosi anak/anggota keluarga terpenuhi dan studi dokumentasi. Pengkajian pada pasien mengatakan bahwa ini anak pertama dan ingin meningkatkan pengetahuan dalam peran menjadi orang tua, keluarga dan pasien mengatakan bahwa merasa bahagia dengan kehadiran bayi dan berharap bisa memenuhi kebutuhan bayi, suami dan keluarga memberikan dukungan kepada pasien, adanya rawat gabung dan pasien tampak senang dengan kehadiran sang anak. Berdasarkan pengkajian didapatkan diagnosa utama yaitu kesiapan pningkatan menjadi orang tua, dari diagnosa utama tersebut intervensi yang dapat di lakukan pada pasien yang sesuai dengan kondisi terkini pasien yang mengarah pada intervensi menurut Standart Intervensi Keperawatan Indonesia yaitu promosi pengasuhan dan promosi perlekatan.
Implementasi yang dapat dilakukan untuk Ny. I dengan masalah keperawatan kesiapan peningkatan menjadi orang tua yaitu promosi pengasuhan dan promosi perlekatan yang dalam intervensi terdapat observasi, terapeutik dan edukasi. Implementasi promosi perlekatan telah dilakukan sesuai dengan yang direncanakan, namun pada promosi pengasuhan dari 16 tindakan terdapat 11 tindakan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pasien, 5 dari tindakan terapeutik promosi pengasuhan tidak dilaksanakan karena tidak sesuai dengan kebutuhan pasien meliputi dukung ibu menerima dan melakukan perawatan pre natal secara teratur dan sedini mungkin, fasilitasi orang tua dalam mengidentifikasi tempramen anak, fasilitasi orang tua dalam mengembangkan dan memelihara sistem dukungan sosial, fasilitasi orang tua mengembangkan keterampilan sosial dan koping serta fasilitasi mengatur penitipan anak.
Pasien dan keluarga dapat menambah wawasan dengan edukasi teknik menyusui yang benar, agar pasien mengetahui cara menyusui yang tepat sehingga nutrisi pada bayi dapat terpenuhi secara optimal dan ASI ibu dapat di produksi secara optimal. Dalam melaksanakan praktik Asuhan Keperawatan Postpartum dengan Masalah Keperawatan Kesiapan Peningkatan Menjadi Orang Tua
sebaiknya pada stase Keperawatan Keluarga.