dc.description.abstract | Jagung salah satu kontributor terbesar pada subsektor tanaman pangan
menjadi komoditas unggulan dalam memenuhi kebutuhan bahan pangan dan
pakan di Indonesia. Tingkat kebutuhan jagung nasional dari tahun ke tahun
semakin meningkat, seiring dengan produksi jagung yang mengalami
peningkatan. Penerapan budidaya dan teknologi tepat guna dilakukan dalam
membantu meningkatkan produksi tanaman jagung guna untuk memenuhi
kebutuhan jagung di pasar Indonesia. Upaya peningkatan produksi jagung tidak
lepas dari resiko yang dihadapi petani khususnya penyakit tanaman yang dapat
menurunkan produktivitas dan hasil tanaman jagung. Resiko penyakit bulai atau
downy mildew dapat merugikan petani jagung hingga 100% apabila terlambat
penanganan. Serangan penyakit bulai berawal dari gejala bercak berwarna
klorotik yang memanjang searah tulang daun dan tumbuh konidia jamur yang
berwarna putih. Tanaman yang sakit akan mengalami penyempitan daun dan
bertekstur kaku, pertumbuhan tanaman terhambat, dan tidak dapat membentuk
tongkol. Upaya peningkatan produktivitas melalui penekanan keparahan penyakit
bulai dapat dilakukan dengan menginduksi ketahanan tanaman. Solusi yang daapt
dilakukan yaitu dengan menggunakan agen pengendali hayati Trichoderma sp.
yang ditujukan untuk memperkuat ketahanan tanaman agar dapat menekan
penyakit bulai.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April 2023 bertempat di
Prodi Hama Penyakit Tanaman Universitas Jember. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui manfaat Trichoderma sp. dan beberapa varietas jagung hibrida
terhadap penekanan keparahan penyakit bulai menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu perlakuan
Trichoderma sp. sebagai agen hayati dan faktor kedua yaitu varietas jagung
hibrida yang terdiri dari empat varietas dengan tingkat ketahanan yang berbeda.
Perlakuan tersebut diulang sebanyak empat kali setiap perlakuan terdapat tiga
tanaman sehingga terdapat 94 unit percobaan. Faktor perlakuan Trichoderma sp.
T0 (Kontrol), T1 (Trichoderma sp. 108
spora/ml) dan perlakuan varietas V1(P21), V2 (BISI18), V3 (PAC789), V4 (NK6172). Variabel pengamatan meliputi masa
inkubasi penyakit, keparahan penyakit dan laju infeksi penyakit. Data hasil
pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA (Analisys Of Variance), apabila
terdapat pengaruh terhadap perlakuan Trichoderma sp. dan varietas jagung (FHitung lebih besar dari F-Tabel) menunjukkan hasil pengaruh berbeda nyata,
maka dilakukan uji lanjut DMRT pada taraf kepercayaan p = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh Trichoderma sp. dan
interaksi antara Trichoderma sp. dan varietas tidak berpengaruh nyata terhadap
menekan keparahan penyakit dan laju infeksi bulai. Namun pada pemberian
Trichoderma sp. menunjukkan hasil yang lebih rendah dari pada perlakuan
kontrol, sehingga masa inkubasi tanaman jagung yang diberi perlakuan
Trichoderma sp. lebih panjang dan tingkat keparahan lebih rendah dari pada
kontrol. Sedangkan pengaruh varietas tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap
variabel pengamatan keparahan penyakit dan laju infeksi penyakit. Varietas V2
(BISI18) memiliki rata-rata tingkat keparahan tertinggi yaitu 65% dan memiliki
masa inkubasi terpendek yaitu 3 HSI. | en_US |