dc.description.abstract | Pembelajaran fisika harus mencakup dua aspek yakni aspek produk dan
aspek proses. Dalam mempelajari fisika tidak dapat dengan langsung mempelajari
produknya saja akan tetapi diperlukan suatu kegiatan pembelajaran yang
melibatkan adanya suatu kegiatan proses untuk menghasilkan produk tersebut.
Menurut Memes (2001:1) fisika banyak tidak diminati oleh siswa karena dianggap
sulit. Pada pembelajaran fisika di sekolah menunjukkan prestasi hasil belajar
fisika siswa masih rendah, dan banyak siswa yang memiliki sikap ilmiah dengan
kategori kurang. Oleh karena itu, perlu pembaharuan dalam gaya mengajar guru,
guru harus bisa membuat siswa itu nyaman dikelas, dan nyaman dalam menerima
pelajaran yang diberikan apalagi pelajaran fisika, khususnya di MAN 1 Jember.
Model kooperatif memerlukan suatu metode pembelajaran untuk
menginterpretasikan hakikat fisika. Salah satu metode yang tepat adalah metode
eksperimen, sehingga jika dipadukan antara model kooperatif tipe TTW (thinktalk-write)
dan metode eksperimen maka terjadilah suatu kombinasi yang baik
antara hakikat fisika tersebut sehingga diharapkan siswa lebih aktif dalam
aktivitas belajarnya dan mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengkaji pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe TTW (Think-Talk Write) dengan metode eksperimen terhadap
sikap ilmiah siswa kelas X di MAN 1 Jember. (2) Mengkaji pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think-Talk Write) dengan metode eksperimen
terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X di MAN 1 Jember. Jenis penelitian ini
adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian ditentukan dengan cara
purposive sampling area. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Jember. Populasi
vii
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di MAN 1 Jember yang tediri
dari sembilan kelas yaitu kelas X-A, X-B, X-C, X-D, X-E, X-F, X-G, X-H, X-I.
Sampel pada penelitian ini adalah kelas X-B dan X-D yang ditentukan dengan
metode cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan randomized
post-test only control group design. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah data sikap ilmiah berupa angket, dan hasil belajar beupa tes, observasi,
dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Independent-Sample T-test dengan
uji pihak kanan dengan bantuan SPSS 16 (Statistic Package for Sosial Science)
untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan kedua.
Analisis data sikap ilmiah menggunakan Independent-Sample T-test
pengujian hipotesis pihak kanan, hasil penelitian diperoleh signifikansi (1-tailed)
sebesar 0,000. Jadi nilai sig < 0,05 maka hipotesis nihil (H
) ditolak dan hipotesis
alternatif (H
a
viii
0
) diterima, maka dapat disimpulkan bahwa skor sikap ilmiah kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think-Talk Write) dengan metode eksperimen
berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa kelas X di MAN 1 Jember.
Analisis data hasil belajar menggunakan Independent-Sample T-test
pengujian hipotesis pihak kanan, hasil penelitian diperoleh signifikansi (1-tailed)
sebesar 0,0005. Jadi nilai sig < 0,05 maka hipotesis nihil (H
) ditolak dan
hipotesis alternatif (H
) diterima, maka dapat disimpulkan bahwa skor hasil
belajar fisika kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TTW (Think-Talk Write)
dengan metode eksperimen berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa kelas
X di MAN 1 Jember. | en_US |