Perbedaan Terapi Murottal dengan Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Katarak di Bojonegoro
Abstract
Katarak merupakan kondisi kekeruhan lensa mata akibat adanya hidrasi, denaturasi
protein, atau keduanya. Penanganan katarak adalah tindakan operasi, tindakan ini
dapat menyebabkan reaksi emosional seperti kecemasan. Kecemasan merupakan
perasaan khawatir, takut yang tidak jelas yang dialami seseorang. Terapi musik
merupakan aktivitas preventif untuk membantu seseorang yang mengalami gangguan
dengan menggunakan musik sebagai medianya. Terapi murottal adalah mendengarkan
lantunan ayat suci Al-Qur’an, sedangkan terapi musik klasik adalah mendengarkan
musik klasik seperti karya Mozart. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
antara pemberian terapi murottal dengan terapi musik klasik terhadap tingkat
kecemasan pada pasien preoperasi katarak di RSUD Sumberrejo, Bojonegoro. Penelitian
ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan pre-posttest design
menggunakan jenis nonramdom sampling dengan metode purposive sampling pada
pasien preoperasi katarak di RSUD Sumberrejo. Penelitian ini dilakukan selama bulan
Agustus-September 2023 dengan jumlah sampel 28 pasien, dengan masing-masing
kelompok intervensi 14 sampel. Jenis data primer diperoleh dari hasil data kuesioner
State Anxiety Inventory (S-AI), pemeriksaan fisik tekanan darah, denyut nadi, dan laju
pernapasan, dan data sekunder diperoleh dari rekam medis pasien. Uji statistik yang
akan digunakan adalah uji Independent t Test untuk uji komparasi pre-posttest murottal
dan musik klasik didapatkan p-value<0,05 yang artinya tidak signifikan atau tidak ada
perbedaan antara murottal dan musik klasik.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]