Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera, Lamk) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Enterococcus faecalis
Abstract
Permasalahan kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sangat beragam salah satunya adalah masalah kesehatan oleh karena kerusakan jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh bakteri. Bakteri Enterococcus faecalis merupakan bakteri yang sering menimbulkan masalah terutama dalam gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar. Perawatan saluran akar terdiri dari beberapa tahapan, salah satu tahapnya adalah irigasi. Irigasi saluran akar termasuk salah satu tahapan yang penting untuk mengeliminasi bakteri. Klorheksidine 2% dianjurkan sebagai larutan irigasi saluran akar, karena memiliki efek antimikroba yang luas dan dapat bertahan lama dengan kemampuannya melekat pada dinding saluran akar, namun tidak dapat digunakan sebagai bahan irigasi saluran akar dan memiliki beberapa kekurangan. Penggunaan bahan yang berasal dari tanaman dapat menjadi alternative untuk bahan irigasi yang merupakan bagian dari perawatan saluran akar, salah satunya adalah daun kelor (Moringa oleifera). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun kelor sebagai antibaktei terhadap bakteri E. faecalis. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dengan desain posttest only control group. Ekstraksi pada daun kelor menggunakan pelarut etanol 70%. Pertumbuhan bakteri mampu dihambat dengan ekstrak daun kelor 2,5%, 5%, dan 10%. Ekstrak daun kelor konsentrasi 10% memiliki daya antibakteri mendekati klorheksidin 2% terhadap bakteri Enterococcus faecalis.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]