Pemetaan Tren Hujan Menggunakan Metode Mann Kendall dan Produktivitas Tanaman Pangan Utama di Kabupaten Probolinggo

Abstract

iklim atau cuaca merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dari sektor pertanian. Sektor ini dinilai rentan terhadap perubahan iklim. Iklim atau cuaca merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan baik dalam skala meso maupun makro. Kabuaten dan Kota Probolinggo merupakan daerah dimana kelerenganya menghadap ke utara. Wilayah ini juga memiliki angin Fohn atau angin gending yang dapat menimbulkan variabilitas curah hujan semakin meningkat. Variabilitas curah hujan dapat menyebabkan permasalahan hidrologi yang secara otomatis berdampak terhadap produktivitas tanaman. Produktivitas tanaman pangan utama di Kabupaten dan Kota Probolinggo yaitu padi dan jagung mengalami fluktusasi setiap tahunya. Salah satu upaya untuk mengatasi dampak tersebut dengan menganalisis tren hujan. Tren hujan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan kebujakan untuk pengembangan produksi tanaman pangan. Analisis tren umumnya menggunakan metode non parametrik yaitu Mann Kendall. Hasil dari analisis tren hujan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan untuk pengembangan pertanian di Kabupaten dan Kota Probolinggo. Oleh karena itu, penelitian mengenai analisis tren hujan dan hubunganya terhadap produktivitas pertanian terutama pada tanaman pangan utama di Kabupaten dan Kota Probolinggo diperlukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) mengetahui distribusi spasial tren hujan tahunan di Kabupaten dan Kota Probolinggo (2) mengetahui tren hujan bulanan di Kabupaten dan Kota Probolinggo, (3) mengetahui hubungan tren hujan terhadap produktivitas padi dan jagung di Kabupaten dan Kota Probolinggo.Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2022 hingga April 2023 yang dilaksanakan di Laboratorium Sumber Daya Lahan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data curah hujan di 60 stasiun cuaca dan data produktivitas tanaman pangan utama di Kabuoaten Probolinggo. Data curah hujan diuji normalitas dan homogenitas kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode Mann Kendall. Data hasil analisis kemudian divisualisasikan berbentuk peta sebaran tren hujan menggunakan polygon Thiessen dan IDW (Inverse Distance Weighted). Data hasil uji tren mann kendall kemudian dilakukan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan tren hujan dengan produktivitas tanaman pangan utama di Kabupaten dan Kota Probolinggo. Hasil dari uji tren yaitu terdapat wilayah yang signifikan memiliki tren hujan di Kabupaten dan Kota Probolinggo. Hasil analisis uji tren one tail terdapat 7 daerah yang dipengaruhi oleh 7 stasiun hujan yang memiliki tren hujan yaitu stasiun condong, glagah, pandanlaras, krejengan, banyuanyar, kedungsumur, gunggungan kidul, dan arah makam. Hasil uji tren two tail terdapat 8 daerah yang memiliki tren hujan yang dipengaruhi stasiun tersebut ditambah dengan stasiun kraksaan. Tren hujan bulanan di Kabupaten dan Kota probolinggo yaitu hanya terjadi pada bulan Maret yang mengalami tren hujan signifikan. Hasil uji regresi pengaruhi tren hujan terhadap produktivitas tanaman pangan utama di Kabupaten dan kota probolinggo yaitu tren hujan memiliki pengaruh yang sangat rendah terhadap produktivitas padi dan jagung di Kabupaten dan Kota probolinggo.