Show simple item record

dc.contributor.authorAFRIANTO, Wolfan
dc.date.accessioned2023-11-27T05:44:16Z
dc.date.available2023-11-27T05:44:16Z
dc.date.issued2023-07
dc.identifier.nim171510101040en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118833
dc.description.abstractTanaman gladiol adalah tanaman herba yang dapat diperbanyak secara aseksual yang bernilai ekonomi tinggi pada bagian bunga sebagai bunga potong. Pada perbanyakan tanaman gladiol memiliki permasalahan pada umbi sebagai bahan tanam yaitu terdapat dormansi yang terjadi secara genetis oleh pengaruh asam absisat (ABA). Cara yang digunakan untuk mengatasi dormansi gladiol dibutuhkan metode yang benar dengan menggunakan zat pengatur tumbuh untuk menekan kinerja ABA sehingga dapat merangsang pertumbuhan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pematahan dormansi gladiol menggunakan air kelapa dengan konsentrasi dan lama perendaman yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium dan juga di lahan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu konsentrasi zat pengatur tumbuh air kelapa, sitokinin 6 taraf dan lama perendaman 2 taraf. Faktor pertama yaitu konsentrasi air kelapa, yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dan sitokinin 100 ppm. Faktor kedua yaitu lama perendaman selama 12 dan 24 jam. Penelitian ini dilakukan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Jember, kegiatan analisis sitokinin pada air kelapa dilakukan di Laboratorium Biosains Politeknik Negeri Jember dan analisis kandungan Karbohidrat dilakukan di Laboratorium Analisis Tanaman Universitas Jember. Penelitian dilakukan selama bulan 24 Januari 2022 sampai 7 April 2022. Data dianalisis dengan ANOVA serta Uji DMRT dan BNJ apabila terdapat perbedaan signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi sitokinin berbeda nyata terhadap variabel panjang tunas 7 HST dan 8 HST, jumlah daun serta panjang daun. Konsentrasi terbaik sitokinin air kelapa pada variabel panjang tunas dan panjang daun adalah 100% (Z4) sedangkan untuk jumlah daun konsentrasi sitokinin terbaik adalah 100 ppm (Z5). Perlakuan lama perendaman berpengaruh beda nyata pada panjang tunas 7 HST dan 8 HST, jumlah daun, panjang daun serta berat basah tanaman. Lama perendaman terbaik pada panjang tunas, jumlah daun serta panjang daun adalah pada waktu 24 jam (L2) dan lama perendaman variabel berat basah tanaman adalah pada waktu 12 jam (L1). Hasil penelitian menunjukkan interaksi perlakuan Z5L2 menghasilkan jumlah daun 11.00 helai. Interaksi dengan panjang daun tertinggi ditemukan pada Z4L2 kombinasi perlakuan (100% air kelapa dan 24 jam lama perendaman). Kata kunci: air kelapa, gladiol, dormansi, sitokininen_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Skripsi : Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.Pen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAir Kelapaen_US
dc.subjectGladiol, Dormansien_US
dc.subjectSitokininen_US
dc.titlePengaruh Konsentrasi Air Kelapa dan Lama Perendaman terhadap Pertumbuhan Benih Gladiol (Gladiolus Hybridus L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgronomien_US
dc.identifier.pembimbing1Ir.Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 5 Oktober 2023en_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record