dc.description.abstract | Produksi tomat mengalami kenaikan dan penurunan khususnya di Jawa
Timur pada tahun 2008-2017. Salah satu kendala dalam produksi tomat yaitu
kesuburan lahan. Untuk mengatasi ini maka perlu pemberian kompos dari limbah
bahan organik seperti limbah blotong tebu. Komposisi blotong tebu terdiri dari
beberapa unsur hara yang dibutuhkan tomat. Pengomposan limbah bahan organik
dari blotong tebu membutuhkan proses fermentasi oleh mikroorganisme
fermentatif (dekomposer). Dekomposer yang sering digunakan untuk fermentasi
adalah EM-4 karena memiliki kandungan mikroorganisme seperti Bakteri
fotosintetik, Bakteri asam laktat (Lactobacillus sp.), Ragi, dan Actinomycetes.
Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
secara faktorial 4x4 dan 3 ulangan sehingga menghasilkan 16 perlakuan. Faktor
pertama yaitu dosis limbah blotong tebu (B) sebanyak 10%, 25%, 50%, dan 75%.
Faktor kedua yaitu Konsentrasi EM-4 (E) diantaranya 1,8%, 2,4%, 3,0%, dan
3,6%. Kompos limbah blotong tebu dianalisis unsur N, P, K, C-organik, dan C/N
Rasionya. Untuk tanamannya, variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah
daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman, jumlah buah, dan bobot buah.
Data yang diperoleh, akan dianalisis menggunakan analisis varian (ANOVA),
hasil yang berbeda nyata akan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos blotong tebu dengan
konsentrasi EM-4 memberikan hasil terbaik pada unsur N sebesar 3,62%, P
sebesar 0,086%, K sebesar 0,74%, C-organik 20,12%, dan C/N Rasio terbaik
yaitu 4,85. Terdapat interaksi pemberian pupuk kompos limbah blotong tebu
dengan konsentrasi EM-4 pada jumlah buah dan bobot buah. Perlakuan yang
diberikan tidak berpengaruh nyata hanya pada jumlah helai daun. | en_US |