Persepsi Calon Guru IPA Terhadap Pembelajaran Berbasis STEM di Kabupaten Jember
Abstract
Kehidupan abad 21, menuntut siswa untuk menguasai keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, kolaborasi, dan
komunikasi. Salah satu pendekatan dalam pendidikan yang dapat menjawab
tantangan abad 21 adalah pendekatan STEM yang mengintegrasikan interdisiplin
ilmu Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM). Dalam
pengembangan pembelajaran berbasis STEM, guru memiliki peran yang sangat
penting. Untuk mempersiapkan Guru yang terampil dalam bidang STEM, perlu
dilakukan berbagai macam pengembangan pengetahuan dan keterampilan, salah
satunya adalah membangun motivasi dan minat melalui persepsi kepada lulusan
calon guru IPA. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian mengenai persepsi kepada
calon Guru IPA SMP mengenai pembelajaran IPA berbasis STEM. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui persepsi calon guru IPA Kabupaten Jember
terhadap pembelajaran berbasis STEM berdasarkan gender, dan berdasarkan
pengalaman belajar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode
triangulasi teknik yakni observasi melalui angket, wawancara, dan studi
dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember tepatnya pada Mahasiswa calon Guru
Pendidikan IPA sebagai responden. Sebanyak 50 responden mahasiswa calon guru
IPA yang terdiri atas 3 angkatan yang berbeda, yakni angkatan 2018, 2019, dan
2020 berpartisipasi dalam penelitian ini. Selanjutnya dilakukan wawancara dan
studi dokumentasi kepada 6 sampel yang terdiri atas masing-masing angkatan 2
informan laki-laki dan perempuan. Informan dipilih secara purposive sampling
dengan kriteria keterlibatan informan dalam mata kuliah Pembelajaran STEM.
Hasil angket terbuka dianalisis secara kualitatif dengan penerapan pola
atau karakteristik yang dibedakan ke dalam tiga kelompok yakni kelompok
rasional, netral dan irasional. Setelah diperoleh hasil dari pengolahan data angket
ditambah dengan hasil wawancara dan studi dokumentasi kemudian dideskripsikan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil angket persepsi calon guru terhadap
potensi kelebihan pembelajaran IPA berbasis STEM menunjukkan 39 jawaban
rasional, 6 netral, dan 5 irasional. Persepsi tentang potensi kekurangan
menunjukkan 31 jawaban rasional, 3 netral, dan 16 irasional. Sementara pada minat
penerapan pembelajaran IPA berbasis STEM menunjukkan tren yang positif
dengan 41 calon guru berminat, 4 ragu, dan 5 menyatakan ketidakminatannya. Hasil
wawancara dan studi dokumentasi juga menunjukkan hasil yang positif.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh, disimpulkan bahwa dalam
penelitian ini, persepsi calon guru IPA terhadap pembelajaran berbasis STEM
cenderung tidak dipengaruhi oleh gender. Calon guru laki-laki dan perempuan
cenderung memperoleh pengetahuan yang setara tentang STEM. Namun, dalam
kriteria “penerapan pembelajaran STEM sebagai guru”, didapatkan kecenderungan
persepsi calon guru IPA perempuan yang lebih baik. Sementara, persepsi calon guru
terhadap pembelajaran IPA berbasis STEM dipengaruhi oleh pengalaman belajar.
Calon guru dengan pengalaman belajar yang panjang, cenderung memiliki persepsi
yang baik.