Sebaran Sel Radang Kronis pada Soket Pencabutan Gigi Tikus Setelah Pemberian Gel Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L)
Abstract
Penyembuhan luka pasca pencabutan gigi merupakan proses kompleks maupun dinamis dari perbaikan struktur sel dan jaringan yang melibatkan sel inflamasi. Tahap proliferasi dimulai pada hari ketiga sampai hari ketujuh. Pada proses inflamasi tersebut terdapat infiltrasi sel-sel radang kronis yaitu makrofag, limfosit dan sel plasma, sel mast, eosinofil, dengan proliferasi pembuluh darah serta jaringan ikat pada daerah terjadinya luka. Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan di Indonesia yang produksinya sangat melimpah. Limbah kulit buah kakao mencapai 60% dari total produksi buah kakao. Ekstrak kulit buah kakao positif mengandung beberapa senyawa aktif, yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan triterpenoid sehingga berpotensi sebagai bahan antibakteri dan antiinflamasi. Pengamatan dan perhitungan jumlah sel radang dilakukan menggunakan mikroskop binokuler (Olympus BX51) dengan perbesaran 400x untuk melihat jumlah sel-sel radang kronis. Data dilakukan analisis uji normalitas dengan Saphiro-Wilk dan uji homogenitas dengan Levene Test kemudian uji parametrik One-way ANOVA dan uji Post Hoc Least Significant Differences (LSD) serta uji parametrik Kruskall Wallis dan Mann-Whitney U. Sel radang kronis secara keseluruhan memiliki jumlah sel radang kronis lebih rendah pada hari ketujuh dibandingkan dengan hari ketiga, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah kakao (Theobroma Cacao L) dapat menurunkan jumlah sel radang kronis pada soket pasca pencabutan gigi tikus.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]