dc.description.abstract | Tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa) adalah tanaman sayuran golongan sawi yang berasal dari Cina. Potensi untuk dibudidayakan di Indonesia sangat menguntungkan, karena cocok untuk ditanam di daerah tropis. Upaya untuk mengoptimalkan produktivitas sawi pagoda di Indonesia yakni pemupukan yang tepat dan waktu pemberian yang sesuai kebutuhan tanaman. Penggunaan media tanam substrat berupa cocopeat mampu menyimpan air dengan baik. Pemupukan dapat menggunakan pupuk organik cair untuk meminimalisir biaya, hal ini karena bahan pembuatan pupuk organik mudah ditemui. Apu apu memiliki kandungan NPK yang diperlukan oleh tanaman. Keunggulan tanaman apu apu yakni mudah ditemui di daerah persawahan, pertumbuhan cepat, adaptasi yang tinggi dan dapat digunakan untuk menguji peningkatan pertumbuhan sawi pagoda dan menentukan nutrisi yang sesuai untuk pertumbuhan sawi pagoda. Pengaplikasian konsentrasi dan interval pemberian yang tepat akan memaksimalkan hasil tanaman sawi pagoda. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai selesai di Greenhouse KOI Fakultas Pertanian Universitas Jember, Kabupaten Jember. Rancangan penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yakni konsentrasi pupuk organik cair (0%, 10%, 20%, 30%) dan interval pemberian (5 hari sekali, 7 hari sekali dan 9 hari sekali). Terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga terdapat 36 unit percobaan. Variabel penelitian yang diamati yakni tinggi tanaman (metode pengukuran), jumlah daun (metode perhitungan), luas daun (metode penimbangan), berat segar (metode penimbangan), berat kering (metode penimbangan), dan kandungan klorofil daun (alat Chlorophylmeter SPAD-502). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi terhadap kombinasi perlakuan konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk organik cair apu apu, interaksi kombinasi pupuk organik cair apu apu menunjukkan pengaruh berbeda nyata pada variabel pengamatan jumlah daun dan berat segar tanaman, namun tidak berpengaruh nyata pada variabel tinggi tanaman, luas daun, berat kering tanaman dan kandungan klorofil daun | en_US |