dc.description.abstract | Penerapan pembelajaran CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya
pada subpokok bahasan operasi hitung pecahan terlaksana dengan baik dan
efektif. Pada Siklus I, persentase aktivitas guru pada pembelajaran pertama 76,9%
dan 87,25% pada pembelajaran kedua. Sedang persentase aktivitas siswa dalam
mengemukakan pendapat meningkat dari 62,5% menjadi 79,17%; bekerja sama
meningkat dari 79,16% menjadi 85,83%; memahami masalah meningkat dari
76,67% menjadi 87,5%; menyusun rencana meningkat dari 55,83% menjadi
71,67%; melaksanakan rencana 89,17% menurun menjadi 86,67%; memeriksa
ulang jawaban meningkat dari 57,5% menjadi 62,5%, dan presentasi kelompok
37,5% menurun menjadi 36,67%. Sedang ditinjau dari hasil belajar siswa,
ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus I yaitu 72,5%.
Pada Siklus II, aktivitas guru dalam pembelajaran dikategorikan baik
dengan persentase 94,87%. Aktivitas siswa meningkat dibandingkan pembelajaran
pada Siklus I. Persentase aktivitas mengemukakan pendapat 81,67%; bekerja
sama 86,67%; memahami masalah 88,33%; menyusun rencana 75%;
melaksanakan rencana 87,5%; memeriksa ulang jawaban 70%, dan presentasi
kelompok 41,67%. Ketuntasan belajar secara klasikal pada Siklus II yaitu 82,5%.
Secara keseluruhan ditinjau dari persentase aktivitas siswa dan guru,
pembelajaran dengan model CIRC berbasis pemecahan masalah model Polya
dilaksanakan dengan baik walaupun masih terdapat kekurangan dalam
penerapannya. Penelitian ini juga dikategorikan berhasil ditinjau dari peningkatan
aktivitas dan ketuntasan hasil belajar siswa dari Siklus I ke Siklus II. | en_US |