PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT NELAYAN DESA GILIKETAPANG KECAMATAN SUMBERASIH KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 1980 – 2009
Abstract
Perkembangan Sosial Budaya Masyarakat Nelayan Desa Giliketapang
Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo Tahun 1980-2009 adalah gerak dan
perubahan realitas kehidupan masyarakat nelayan yang terus-menerus untuk
mencapai perkembangan dalam bidang sosial budaya di Desa Giliketapang selama
kurun waktu tahun 1980 sampai dengan tahun 2009. Perkembangan yang terjadi
merupakan suatu proses perubahan yang dinamis dari keadaan yang semula
sederhana menuju ke arah yang lebih baik menjadi masyarakat yang lebih maju.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana pertumbuhan awal
masyarakat di Desa Giliketapang, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo,
(2) bagaimanakah perubahan sosial budaya masyarakat Desa Giliketapang dari
masyarakat petani menjadi masyarakat nelayan tahun 1980-1990, (3) bagaimanakah
dinamika kondisi masyarakat nelayan Desa Giliketapang, Kecamatan Sumberasih
Kabupaten Probolinggo tahun 1980-2009.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam pertumbuhan awal
masyarakat di Desa Giliketapang, menggali dan mengkaji secara mendalam
perubahan sosial budaya masyarakat Desa Giliketapang dari masyarakat petani
menjadi masyarakat nelayan tahun 1980-1990, serta mengkaji secara mendalam dan
mendeskripsikan dinamika kondisi masyarakat nelayan di Desa Giliketapang,
Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo tahun 1980-2009.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan
langkah-langkah heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulis juga menggunakan pendekatan antropologi budaya, teori perkembangan dan teori
fungsional.
Hasil penelitian dan pembahasan ini menggambarkan bahwa perkembangan
sosial budaya masyarakat nelayan Giliketapang dapat ditunjukkan melalui perubahan
mata pencaharian dari masyarakat petani menjadi nelayan yang terwujud pada
terbukanya wawasan dan pandangan masyarakat terhadap dunia pendidikan, hal ini
dapat terlihat pada tahun 2009 tercatat 22 masyarakat Giliketapang yang dapat
menamatkan pendidikan formal sampai tingkat perguruan tinggi. Berubahnya sistem
sosial, yaitu pola kerja komunal karena laut sebagai sumber daya terbuka dan adanya
pembagian kerja berdasarkan gender serta berubahnya pola kebudayaan yang pada
awalnya bersifat budaya agraris menjadi budaya kemaritiman. Terlihat pula pada
perkembangan pola pikir masyarakat dan pendidikan yang semakin maju akibat
pembangunan dermaga pelabuhan dan masuknya modernisasi perikanan yang
membuat akses pelayaran serta interaksi masyarakat lebih mudah, sehingga banyak
masyarakat Giliketapang yang melanjutkan pendidikannya ke Kota Probolinggo
maupun luar kota.
Kesimpulan dari penelitan ini adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya pendidikan dan adanya perubahan mata pencaharian masyarakat
Giliketapang dari petani menjadi nelayan menyebabkan perubahan dalam
peningkatan pendapatan yang pada mulanya berprofesi menjadi petani penghasilan
hanya dapat diperoleh ± enam bulan sekali, namun setelah menjadi nelayan
penghasilan dapat diperoleh setiap hari, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup,
pola pikir dan tatanan sosial masyarakatnya.
Saran yang dapat direkomendasikan adalah memberikan perhatian dan
pemberdayaan masyarakat nelayan khususnya di Desa Giliketapang agar potensi laut
yang melimpah dapat dijadikan sebagai penopang ekonomi masyarakat setempat dan
Pemerintah Kabupaten Probolinggo sendiri.