Efektifitas Terapi Tertawa Terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Lansia Literatur Review
Abstract
Depresi merupakan gangguan alam perasaan diakibatkan oleh disfungsi
kognitif ditandai dengan penurunan mood, kesedihan. Terapi tawa merupakan
suatu cara untuk membantu seseorang dalam menghadapi masalah, misalnya stres,
marah, dan jenuh.
Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dalam bentuk telaah
literature yang didapatkan dari database Pubmed, Google Scholar, dan Garuda
Ristekbrin. Setelah melalui tahap seleksi menggunakan critical appraisal Joanna
Briggs Institute (JBI) didapatkan 10 jurnal, 9 jurnal diantaranya menggunakan
quasy experimental study dan 1 diantaranya menggunakan systematic reviews.
Sedangkan Instrumen yang digunakan untuk mengukur derajat depresi
yaitu menggunakan alat ukur Geriatric Depression Scale (GDS) Penilaian Geriatic
Depression Scale Skor 0-9 = Normal, Skor 10-19 depresi sedang, Skor 20-30
depresi berat, BDI-II adalah sebuah alat ukur yang sangat populer untuk menggambarkan depresi seseorang. Hasil tes skala BDI dibuat dalam skor mulai dari
yang terendah hingga yang tertinggi Setiap gejala dirangking dalam skala
intensitas 4 poin dan nilainya ditambahkan untuk memberi total nilai dari 0-63,
nilai yang lebih tinggi mewakili depresi yang lebih berat., DASS (Depression
Anxiety Stress Scale) adalah seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk
mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stress jumlah skor
dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 (normal), 30- 59 (ringan), 60-
89 (sedang), 90-119 (berat), >120 (sangat berat).
Hasil uji statistiknya adalah positif dimana P value < 0,005. Hal ini
menunjukkan bahwa adanya pengaruh pada pemberian terapi tertawa terhadap
penurunan tingkat depresi.
Ketika tertawa tubuh akan melepaskan hormon endorphin yang
memberikan rasa nyaman bagi tubuh (sebagai penenang alami), hormon stres akan
berkurang dan meningkatkan perasaan bahagia. Berdasarkan uji statistik yang
menunjukkan bahwa hasil seluruh uji positif maka dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh pada pemberian terapi tertawa terhadap penurunan tingkat
depresi pada lansia setelah beberapa kali diberikan intervensi.