Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Cooperative Learning pada Siswa Kelas X SMAN 2 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2022/2023

Abstract

Pendidikan suatu persoalan yang penting untuk keberlangsungan hidup insan manusia. Pendidikan juga sebagai sarana untuk membangun dan mengembangkan potensi diri yang dimiliki manusia. Memasuki era revolusi di abad 21 ini telah melahirkan banyak model dan metode dalam dunia pendidikan termasuk dalam cara belajar. Pembelajaran abad 21 guru diharuskan menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, mendukung penguatan pendidikan karakter, dan penguatan keterampian 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Inovation). Guru diharuskan memiliki keterampilan pembelajaran yang berkaitan penuh dalam penerapan model dan metode pembelajaran. Pada saat ini kurikulum yang digunakan oleh sekolah adalah kurikulum merdeka. Sistem pembelajaran pada kurikulum merdeka dinilai lebih fleksibel dan memiliki fokus kepada peserta didik (student centered learning) serta memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengajar dan menggunakan model dan metode yang cocok dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Berbagai model dalam pembelajaran bisa diimplementasikan dalam pembelajaran, model pembelajaran problem based learning (PBL) dan cooperative learning merupakan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kurikulum merdeka. Kedua model pembelajaran PBL dan cooperative learning dapat diimplementasikan dalam pembelajaran serta menambah keterampilan pendidik dalam menjalankan proses pembelajaran. Peneliti menerapkan jenis penelitian quasi experiment dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan 2 model pembelajaran dan 2 kelas. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran cooperative learning. Pengambilan data penelitian diambil dari tes, wawancara, observasi, dan dokumen pendukung. Peneliti menentukan subjek penelitian menggunakan cara purposive sampling yang didapat dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran. Lokasi yang ditentukan oleh peneliti yaitu SMAN 2 Tanggul. Subjek penelitian yaitu kelas X-H dan X-I sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini peneliti telah menguji instrumen-instrumen penelitian berupa butir soal dan catatan lapang penegas dari jalannya penelitian. Dalam tes terdapat 40 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian yang terbagi menjadi 2 tes yaitu pretest dan posttest (setiap tes berjumlah 20 soal pilihan ganda dan 10 soal uraian). Seluruh soal tes dikerjakan oleh 2 kelas dengan jumlah setiap kelas 36 siswa. Hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap butir soal seluruh soal memperoleh hasil valid dan reliabel terbukti dengan r hitung > r tabel. Besaran yang diperoleh dari uji reliabel soal pilihan ganda yaitu 0,518 dan soal uraian 0,672 Adapun uji kesukaran yang dilakukan seluruh soal memperoleh hasil gampang. Hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan hasil dari uji normalitas menunjukan kelas kontrol memperoleh nilai signifikansi 0,216 (pretest) dan 0,166 (posttest). Pada kelas eksperimen memperoleh nilai signifikansi 0,155 (pretest) dan 0,0471 (posttest) dengan hasil seluruh data berdistribusi secara normal Berdasarkan hasil analisis uji Independent samples t Test mendapat hasil 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan atas perbedaan hasil belajar model pembelajaran probem based learning (PBL) dan model pembelajaran cooperative learning. Data didukung penuh dengan pengujian N-Gain ditunjukkan dengan nilai pada kelas eksperimen memperoleh nilai 0,6495, sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai 0,3223 hal ini menguatkan penelitian ini bahwa model problem based learning mampu meningkatkan hasil belajar yang lebih baik.