Pengaruh Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Sektor Transportasi dan Logistik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Abstract
Informasi yang tercantum pada laporan keuangan, khususnya laba dapat
digunakan oleh investor untuk menilai baik atau buruknya kinerja perusahaan
sehingga investor dapat mengambil keputusan investasi dengan tepat. Oleh karena
itu, kehadiran investor sebagai pihak eksternal dapat memotivasi manajemen
untuk melakukan tindakan manipulasi pada laporan keuangan, salah satunya
melalui praktik manajemen laba. Hal tersebut dilakukan untuk memperlihatkan
laporan keuangan yang seolah-olah terlihat baik di hadapan pihak eksternal
sehingga mereka menjadi tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia pada awal tahun 2020
berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Badan
Pusat Statistik (2020), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020
mengalami penurunan menjadi sebesar -2,07%, dibandingkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2019 yang mencapai 5,02%. Penurunan
pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh adanya pemberlakuan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work From Home (WFH) yang
berdampak pada terganggunya kegiatan operasional perusahaan dan mengarah
pada perlambatan pertumbuhan ekonomi. Adanya penerapan kebijakan tersebut
akan menimbulkan ancaman bagi eksistensi perusahaan, seperti terdapat
penurunan permintaan baik barang maupun jasa yang berdampak pada
menurunnya pendapatan yang diperoleh perusahaan. Penurunan pendapatan
tersebut dapat memotivasi manajemen untuk melakukan manajemen laba sebagai
akibat dari tekanan keuangan selama pandemi. Manajemen laba dilakukan dengan
cara meningkatkan laba atau memperkecil kerugian yang dialami sebagai bentuk
pertahanan terhadap penurunan kinerja perusahaan di masa pandemi Covid-19
serta sebagai cara untuk memperlihatkan kinerja perusahaan yang seakan-akan
baik di hadapan para pemangku kepentingan selama pandemi Covid-19.
Tindakan manajemen laba disebabkan oleh adanya konflik kepentingan
antara pihak principal dan agent/manajer. Untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya konflik keagenan, maka perusahaan perlu menerapkan Good Corporate
Governance (GCG) dengan baik. GCG berfungsi sebagai alat untuk memantau
kinerja perusahaan dan sebagai alat untuk memberikan saran dan nasihat kepada
manajemen perusahaan untuk senantiasa berpedoman pada visi perusahaan ketika
mengambil keputusan dan tindakan yang berkaitan dengan kegiatan operasional
perusahaan. GCG dapat dikatakan sebagai hal fundamental bagi kelangsungan
hidup perusahaan karena dapat mengurangi kemungkinan terjadinya tindakan
manajemen laba apabila pengimplementasiannya senantiasa berpedoman pada
aturan dan prosedur yang berlaku.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit terhadap
manajemen laba pada perusahaan sektor transportasi dan logistik pada periode
2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari perusahaan sektor
transportasi dan pergudangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2020-2021. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 22 perusahaan.
Pemilihan sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini yaitu
kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit. Adapun
variabel dependen pada penelitian ini yaitu manajemen laba yang diukur
menggunakan modified jones model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba, serta
komite audit berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba.