• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Nursing
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Hubungan Efikasi Diri dengan Stres pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poli Interna RSD dr. Soebandi Jember

    Thumbnail
    View/Open
    SKRIPSI_AFIFAH NU_182310101109.pdf (3.560Mb)
    Date
    2022-12-23
    Author
    UMMAH, Afifah Nandirotul
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyandang Diabetes Mellitus (DM) dua kali lebih mudah terserang stres dibanding dengan orang yang tidak memiliki DM. Diabetes dapat mengakibatkan tekanan psikologis dan emosional dengan beberapa alasan, seperti perubahan mendasar pada identitas diri dan mengalami banyak kerugian seperti kehilangan kebebasan dan spontanitas, pilihan gaya hidup, dan kesehatan. Stres menyebabkan terganggunya fisik dan psikologis. Stres dalam DM tipe 2 memicu peningkatan sekresi ketekolamin yang menyebabkan glikogenolisis, hipoglikemia dan hiperglikemia. Pengelolaan penyakit DM membutuhkan adanya perubahan perilaku serta pengelolaan diri yang baik. Efikasi diri mempengaruhi perubahan perilaku dan manajemen diri yang baik pada pasien DM. Seseorang yang memiliki taraf efikasi diri tinggi dapat menurunkan stres dikarenakan terdapat kepercayaan dapat mengendalikan masalah yang memicu stres. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa hubungan efikasi diri dengan stres pada pasien DM tipe 2 di poli interna RSD dr. Soebandi Jember Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan metode pendekatan Cross Sectional yaitu mengkaji hubungan antarvariabel dengan waktu pengukuran hanya sekali pada satu saat. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 84 responden dengan menggunakan G*Power 3.1.9.4 dan dipilih dengan teknik consecutive sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2, pasien yang terdiagnosis DM tipe 2, berusia ≥ 15 tahun, bersedia menjadi responden, pasien mampu berbahasa Indonesia. Data diperoleh menggunakan kuesioner Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES) dan kuesioner Diabetes Distres Scale (DDS). Analasis univariat untuk data karakteristik demografis yakni jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status perkawinan disajikan dalam bentuk tabulasi distribusi frekuensi. Data numerik usia dan lama menderita DM disajikan dalam bentuk tabulasi rata-rata dan standar deviasi. Sedangkan data kuesioner efikasi diri dan kuesioner stres pada pasien DM tipe 2 disajikan dalam bentuk kategori. Analisis bivariat mengguanakn uji korelasi Kendall Tau-c. Hasil penelitian ini menunjukkan 52,4 % atau 44 dari 84 responden memiliki efikasi diri sangat tinggi. Nilai rata-rata paling tinggi pada indikator efikasi diri terkait perawatan kaki dengan hasil 5. Sedangkan pada variabel stres menunjukkan hasil 50% atau 42 dari 84 responden memiliki tingkat stres ringan atau tidak stres. Nilai rata -rata paling tinggi pada indikator stres terkait beban emosi dengan hasil 2,98. Pada uji statistik Kendall Tau-c menunjukkan hasil p value = 0,089 < 0,05 yang berarti Ha ditolak, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel efikasi diri dengan variabel stres. Semakin tua usia pasien DMT2 maka proses penerimaan terhadap sakit yang diderita semakin tinggi, hal ini membuat rendahnya tingkat diabetes distress. Semakin lama menderita dm juga berkaitan dengan kecemasan akan munculnya komplikasi diabetes dan beban pasien dalam menghadapi komplikasi tersebut menjadi salah satu penyebab munculnya stres. Penderita DM dengan tingkat pendidikan yang rendah memiliki tingkat stres yang rendah berkaitan dengan kurangnya pengetahuan tentang DM sehingga acuh terhadap penyakitnya. Koping merupakan usaha seseorang untuk mengurangi stres yang merupakan proses pengaturan (management) beban yang dihadapi. Dukungan keluarga merupakan suatu pertolongan dari keluarga untuk memberikan kenyamanan fisik dan psikologis pada keadaan stres. Berdasarkan penjelasan trsebut, tidak hanya efikasi diri saja yang menjadi faktor pengaruh stres pasien DM tipe. Terdapat faktor lain seperti; usia, lama menderita DM, dan tingkat pendidikan, koping, dan dukungan keluarga. Berdasarkan penjelasan tersebut, tidak terdapat hubungan antara efikasi diri dengan stress pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSD dr. Soebandi Jember. Sebagai seorang perawat diharapkan dapat meningkatkan efikasi diri pada pasien DM tipe 2 antara lain melalui persuasi verbal pada pasien DM tipe 2 sehingga pasien mampu meningkatkan manajemen dan perawatan diri.
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118248
    Collections
    • UT-Faculty of Nursing [1623]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository