Parallel Editing Sebagai Pembangun Suasana Dramatik Pada Film The Call
Abstract
Film The Call merupakan film asal korea yang memiliki genre thriller
fantasi berdurasi 112 menit. The Call rilis pada situs Netflix tanggal 27 November
2020. Film ini diperankan oleh Park Shin Hye dan Jeon Jong Seo. Film The Call
disutradarai dan ditulis oleh Lee Chung Hyun. Film The Call merupakan film yang
menceritakan dua wanita seumuran namun memiliki latar waktu berbeda 20 tahun
yang terhubung melalui panggilan telepon. Seo Yeon dan Young Sook memiliki
latar belakang yang berbeda. Keduanya mulai akrab setelah mengetahui mereka
memiliki persamaan hingga pada akhirnya Seo Yeon dan Young Sook berusaha
mengubah takdir mereka dan takdir berakhir lebih buruk. Penggunaan parallel
editing pada film The Call banyak digunakan untuk menciptakan suasana dramatik.
Film The Call meraih penghargaan Baeksang Art Awards kategori Best Actress
pada tahun 2021.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.
Penelitian ini menggunakan kajian teori parallel editing dan unsur dramatik. Teori
dramatik digunakan untuk mengkaji adegan yang mengandung suasana dramatik
dan parallel editing digunakan untuk menunjukan adegan berselang-seling yang
memiliki latar tempat berbeda dan terjadi secara simultan. Parallel editing dan
unsur dramatik digunakan sebagai alat untuk menganalisis film The Call.
Suasana dramatik dibangun oleh unsur naratif dan sinematik, salah satunya
ialah parallel editing yang terdapat pada film The Call. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penelitian ini terdapat beberapa adegan yang mengandung
suasana dramatik. Berdasarkan beberapa adegan tersebut, peneliti menyeleksi
kembali adegan dramatik yang dibangun oleh parallel editing. Terdapat 27 adegan
dramatik yang dibangun oleh parallel editing, yaitu 5 konflik, 7 curiosity, 8
suspense, dan 7 surprise. Penggunaan type of shot medium shot dominan digunakan
pada film The Call.
Pada penelitian ini hanya fokus penggunaan parallel editing, sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa penggunaan parallel editing dapat membangun suasana
dramatik pada film The Call. Berselang-selingnya dua adegan pada tempat berbeda
dan terjadi secara simultan, dapat membangun suasana dramatik dan memberi
pengetahuan lebih luas kepada para penonton mengenai hal yang terjadi, bahkan
ketika tokoh dalam film pun tidak mengetahui. Adegan yang dikonstruksikan secara
berselang-seling terbukti dapat membangun suasana dramatik (konflik, curiosity,
suspense, surprise) pada film The Call.
Konstruksi dua adegan yang disusun secara berselang-seling pada film The
Call dan menimbulkan pertentangan antar tokoh atau dengan dirinya sendiri,
dengan demikian parallel editing dapat membangun konflik sehingga dapat
menimbulkan rasa seakan-akan ikut merasakan konflik yang sedang terjadi. Ketika
adegan pada film The Call disusun secara berselang-seling tanpa adanya penjelasan
sebelumnya mengenai hal yang terjadi dan informasi yang diberikan tidak lengkap,
dengan demikian parallel editing dapat membangun curiosity atau rasa penasaran.
Suasana menegangkan atau suspense yang dibangun oleh parallel editing terjadi
ketika dua degan yang ditampilkan secara berselang-seling membuat tokoh merasa
cemas menanti kejadian yang akan datang, dengan demikian menimbulkan rasa
cemas seperti yang dirasakan oleh tokoh, yaitu harap-harap cemas menanti apakah
tokoh dapat menyelesaikan masalah mereka. Sedangkan dua adegan pada film The
Call yang disusun secara berselang-seling dan menunjukkan adegan merasa salah
menduga, mendapatkan informasi yang tidak disangka-sangka, dan ternyata yang
mereka harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi, dengan demikian
parallel editing membangun suasana terkejut atau surprise. Penggunaan type of
shot medium shot mendominasi pengambilan gambar, sehingga dengan
pengambilan gambar ini dapat menunjukkan penekanan pada mimik wajah dan
gestur tubuh para tokoh.