Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) dan Fraksi-Fraksinya
Abstract
Terjadinya proses degeneratif dalam biologi molekuler berkorelasi dengan adanya kelebihan radikal bebas, hal ini memicu proses oksidatif yang berbahaya bagi tubuh. Radikal bebas didefinisikan sebagai atom, molekul, atau gugus atom yang mengandung setidaknya satu elektron tidak berpasangan dan dapat bereaksi dengan cara mengikat elektron sel molekul tubuh, yang akan mengganggu aktivitas sel. Peran antioksidan adalah untuk menetralkan radikal bebas dalam sel biologis, dimana radikal bebas ini berdampak negatif pada organisme hidup. Antioksidan bekerja dengan cara menghambat reaksi berantai oksidasi, bertindak
sebagai donor hidrogen atau akseptor radikal bebas, sehingga akan menghasilkan radikal yang lebih stabil. Tumbuh-tumbuhan umumnya mengandung senyawa aktif yang memiliki khasiat farmakologis. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tanaman dan buah-buahan memiliki banyak manfaat bagi tubuh terutama untuk menangkal bahaya radikal bebas. Hal ini dikarenakan adanya senyawasenyawa antioksidan yang terdapat dalam tanaman tersebut. Salah satu tanaman yang dapat menghasilkan antioksidan alami adalah Jati Belanda. Adapun senyawa yang diduga memiliki aktivitas antioksidan pada daun jati belanda adalah senyawa golongan fenolik dan flavonoid. Flavonoid adalah salah satu kelompok senyawa metabolit sekunder yang sering ditemukan di dalam jaringan tanaman. Tahapan penelitian ini adalah dengan membuat ekstrak etanol daun jati belanda terlebih dahulu. Hasil ekstraksi kemudian di fraksinasi dengan metode KCV (Kromatografi Cair Vakum). Digunakan kombinasi pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol secara gradien sebagai eluen. Didapatkan 21 fraksi, yang setelah itu akan dilakukan KLT. Dengan melihat profil KLT yang dihasilkan, fraksi-fraksi tersebut kemudian dikelompokkan hingga menjadi 6 fraksi, yaitu fraksi A, B, C, D, E, dan F. Fraksi-fraksi ini kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode kolorimetri menggunakan senyawa radikal DPPH.
Hasil rendemen ekstrak etanol daun jati belanda adalah 7,96% dan dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia II yakni tidak kurang dari 7,5%. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol jati belanda dan fraksi-fraksinya memiliki aktivitas antioksidan. Ekstrak etanol jati belanda memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai 𝐼𝐶50 sebesar 120,993 µg/mL. Fraksi A dan B memiliki aktivitas antioksidan yang lemah dengan nilai 𝐼𝐶50 berturut-turut adalah 202,097 µg/mL dan 166,254 µg/mL. Fraksi C memiliki aktivitas antioksidan sedang dengan nilai 𝐼𝐶50 sebesar 125,221 µg/mL. Fraksi D memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai 𝐼𝐶50 sebesar 89,533 µg/mL. Dan fraksi E dan F memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai 𝐼𝐶50 berturut-turut adalah 13,510 µg/mL dan 10,506 µg/mL. Jati belanda merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]