Desain Kapal Ro-Ro (Roll On-Roll Off) sebagai Sarana Transportasi Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan banyak kepulauan atau disebut negara
maritim, tentunya sistem transportasi laut menjadi unsur terpenting guna sebagai
sarana mobilitas yang efektif, efisien, dan aman. Kapal laut adalah salah satu jenis
moda transportasi antar pulau untuk mengangkut barang atau penumpang dari suatu
tempat ke tempat lain. Jalur pelayaran Ketapang – Gilimanuk merupakan sarana
transportasi penghubung Pulau Jawa dengan Pulau Bali dengan jarak 2,3 nautical
mile. Banyak dijumpai bahwasanya kapal yang berlayar di Selat Bali bukan kapal
spesifik yang beroperasi di kondisi perairan disana. Kondisi perairan yang disebut
adalah batimetri atau kedalaman laut, data batimetri befrungsi sebagai penunjang
bahwa sarat air kapal disesuaikan dengan kedalaman laut. Ironisnya banyak
kecelakaan kapal di daerah pelayaran tersebut, seperti terbalik karena kelebihan
muatan jadi kapal tidak stabil, kapal kandas dikarenakan sarat air tidak memenuhi,
kebakaran karena sistem fire plan tidak memenuhi syarat SOLAS (Safety of Life at
Sea) dan masih banyak lagi. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian
tentang desain kapal yang optimal di daerah pelayaran Ketapang – Gilimanuk.
Ukuran utama pada kapal ini meliputi, length between perpendicular (Lpp) 51 meter,
breadth (B) 9 meter, height (H) 3,5 meter, draught 2,5 meter, dan speed (Vs) 16,5
knot. Peneliti melakukan 2 tahapan analisis yaitu analisis hambatan (resistance) dan
analisis stabilitas, kedua tahapan analisis ini menggunakan software khusus pengujian
hambatan dan stabilitas. Analisis hambatan menggunakan metode holltrop
(monohull), kecepatan dinas 16,5 knot dan dengan efisiensi 62%, diperoleh nilai
holltrop power sebesar 2.488,212 kW dan holltrop resistance sebesar 181,7 kN.Analisis kedua yaitu analisis stabilitas dengan mengacu regulasi Intact Stability (IS)
Code Reg. III/3.1. Analisis ini dilakukan 3 variasi kondisi pemuatan (loadcase), yaitu
bahan bakar penuh, penumpang penuh dan jumlah penumpang penuh. Hasil dari
analisis stabilitas untuk loadcase (1), nilai dari e 0o
– 30o
sebesar 6,1529 m.deg, e 0o
–
40o
sebesar 10,3461 m.deg, e 30o
– 40o
sebesar 4,1932 m.deg, GZ 30o
sebesar 0,445
meter, Ѳ Max sebesar 31,8 deg, GMo
sebesar 0,631 meter, pass crowd sebesar 2,7
deg, turning angle 1,6 deg. Hasil dari analisis stabilitas untuk loadcase (2), nilai dari
e 0o
– 30o
sebesar 16,9299 m.deg, e 0o
– 40o
sebesar 28,4166 e 30o
– 40o
sebesar
11,4866 m.deg, GZ 30o
sebesar 1,169 meter, Ѳ Max sebesar 37,3 deg, GMo
sebesar
2,065 meter, pass crowd sebesar 0,3 deg, turning angle 0,4 deg. Hasil dari analisis
stabilitas untuk loadcase (3), nilai dari e 0o
– 30o
sebesar 9,1220 m.deg, e 0o
– 40o
sebesar 15,6091 m.deg, e 30o
– 40o
sebesar 6,4871 m.deg, GZ 30o
sebesar 0,664
meter, Ѳ Max sebesar 33,6 deg, GMo
sebesar 1 meter, pass crowd sebesar 3,3 deg,
turning angle 0,9 deg. Nilai dari analisis stabilitas tersebut memenuhi semua kriteria
di regulasi Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1. Desain kapal pada penelitian ini
berupa rencana garis (lines plan), rancangan umum (general arrangement),
perencanaan keselamatan (safety and fire plan), desain interior, dan desain 3 dimensi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4097]