dc.description.abstract | Benih yaitu hasil perkembangbiakan tanaman secara vegetatif maupun
generatif yang digunakan untuk memperbanyak tanaman untuk mempertahankan
spesiesnya. Perubahan pada benih baik oleh lingkungan maupun penanganan
pasca panen akan mengakibatkan perubahan pada mutu benih yang ditanam
sehinggga tidak jarang benih akan menjadi dorman yang menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan tanaman. Dormansi merupakan suatu kondisi dimana
metabolisme benih terhambat dikarenakan faktor internal maupun faktor eksternal
sehingga tidak memungkinkan pertumbuhan suatu jaringan terjadi, salah satu
faktor internal yaitu kulit biji. Penipisan lapisan kulit biji ini akan mempermudah
pertumbuhan perkecambahan, salah satu caranya yaitu dengan perendaman
alkohol.
Sawi merupakan salah satu tanaman sayuran hortikultura yang lumayan
banyak dibudidayakan di Indonesia. Konsumsinya sendiri terus mengalami
peningkatan yang disusul dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia serta
peningkatan permintaan pasar. Petani memerlukan benih yang siap tanam
terutama komoditas hortikultura sawi yang harga pasarnya cepat berubah secara
signifikan tergantung ketersediaan di pasar yang mempengaruhi pendapatan
petani. Pematahan dormansi perlu untuk dilakukan agar dapat menjamin
pendapatan petani agar dapat diambil hasilnya meski sedikit lebih cepat. Salah
satu caranya yaitu dengan perendaman benih menggunakan alkohol dengan
memperhatikan jenis dan waktu yang tepat.
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh perendaman benih sawi ke
dalam jenis alkohol dan lama perendaman yang berbeda pada pertumbuhan dan
hasil tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di LTSIT-CDAST Universitas
Jember. Penelitian ini dilakukan pada 28 Maret 2023 sampai 2 Mei 2023 dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Penelitian
terdiri dari dua faktor dengan 4 perlakuan jenis alkohol (A) yaitu A0= tanpa
alkohol (kontrol), A1=Methanol 0,1%, A2=Ethanol 0,1% dan A3=Iso-propanol
0,1% dengan 4 perlakuan Lama Perendaman (P) yaitu P0= 0 jam (kontrol), P1= 4
jam, P2= 8 jam dan P3= 12 jam. Sehingga diperoleh 16 perlakuan dan masingmasing perlakuan diulang 3 kali. Jumlah keseluruhan percobaan terdiri dari 16 x 3
= 48 unit percobaan. Parameter yang diamati antara lain tinggi perkecambahan
tanaman, jumlah daun, luas daun tanaman, panjang akar, berat segar tanaman,
berat kering tanaman, volume akar, diameter batang, daya berkecambah, indeks
vigor, dan kecepatan tumbuh tanaman. Data yang telah didapatkan dari hasil
pengamatan akan dianalisis dengan sidik ragam atau analisis of varian (ANOVA),
apabila menghasilkan pengaruh nyata atau berbeda nyata, maka akan dilanjutkan
Uji Jarak Berganda Duncan atau Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf
signifikan 5%.
Hasil menujukkan bahwa interaksi perlakuan jenis alkohol dan lama
perendaman benih berpengaruh nyata pada varieabel panjang akar (ethanol 0,1%
dengan lama perendaman 8 jam), dan berpengaruh sangat nyata pada variabel
tinggi perkecambahan tanaman (dengan perlakuan terbaik yaitu pada jenis alkohol
methanol 0,1% dengan lama perendaman 8 jam), Daya berkecambah (tanpa
perendaman), Indeks Vigor (tanpa perendaman), dan Kecepatan Tumbuh
(methanol 0,1% dengan lama perendaman 4 jam). Perlakuan faktor tunggal jenis
alkohol berpengaruh nyata pada variabel panjang akar, berpengaruh sangat nyata
pada variabel tinggi perkecambahan, daya berkecambah, indeks vigor dan
kecepatan tumbuh tanaman, berpengaruh tidak nyata pada variabel jumlah daun,
luas daun, berat basah, berat kering dan diameter batang. Faktor tunggal lama
perendaman berpengaruh nyata pada variabel tinggi perkecambahan, berpengaruh
sangat nyata pada variabel panjang akar, daya berkecambah, indeks vigor,
kecepatan tumbuh dan berpengaruh tidak nyata pada variabel jumlah daun, luas
daun, berat basah, berat kering dan diameter batang | en_US |