Kebijakan Penolakan Imigran dan Pengungsi Timur Tengah oleh Pemerintah Polandia
Abstract
Ledakan gelombang imigran di Uni Eropa disebabkan oleh adanya konflik yang
terjadi di kawasan Timur Tengah seperti di Suriah, Afganistan, dan Iraq. Konflik yang
terjadi ini mengakibatkan masyarakatnya harus meninggalkan negaranya untuk mencari
perlindungan demi keselamatan nyawanya. Eropa menjadi salah satu tujuan imigran dan
pengungsi dikarenakan Eropa dianggap menjadi kawasan yang makmur sehingga dapat
menjamin keselamatan hidupnya. Untuk mengatasi ledakan gelombang imigran ini Uni
Eropa memiliki kebijakan untuk membagi kuota pengungsi yang masuk kepada negara negara anggotanya. Namun kebijakan ini tidak sepenuhnya disambut baik oleh negara
anggotanya. Beberapa negara ada yang dengan terbuka menerima masuknya imigran dan
pengungsi di negaranya seperti Italia, Jerman, dan Inggris. Namun ada juga negara yang
menolak yakni Polandia, Hungaria, Ceko, dan Slovakia. Penolakan yang dilakukan
Polandia tentu memiliki alasan-alasan tertentu. Skripsi ini akan membahas alasan yang
menyebabkan Pemerintah Polandia menolak imigran dan pengungsi dari Timur Tengah.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi literatur. Setelah
data yang diperlukan telah diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah memilih dan
memilah data yang dibutuhkan, kemudian data dianalisis dengan teknik deskriptif
analitik. dengan menggunakan teori proses pengambilan keputusan yang dipopulerkan
oleh Richard Carlton Snyder.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa alasan Pemerintah Polandia ini
disebabkan oleh faktor internal berupa partai politik yang berkuasa di Polandia dan opini
publik, dan juga faktor eksternal berupa dukungan negara-negara tetangga Polandia.