Peningkatan Pemahaman Teks Eksposisi Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Peta Pikiran pada Siswa Kelas X IPS 3 SMAN 1 Yosowilangun
Abstract
Kemampuan pemahaman penting untuk menyerap materi pembelajaran dan tidak hanya sebagai hafalan. Pemahaman materi pembelajaran sangat penting bagi siswa, salah satunya pada materi teks eksposisi. Pemahaman teks eksposisi membantu siswa agar dapat menuangkan ide dan gagasan mereka. Teks eksposisi bertujuan untuk memberikan informasi tentang suatu objek dan memberikan kontribusi positif serta motivasi kepada pembaca tanpa berniat memengaruhi. Kemampuan pemahaman dapat ditingkatkan melalui proses pembelajaran yang melibatkan pengetahuan tentang makna, struktur, dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
Faktor penyebab rendahnya pemahaman teks eksposisi antara lain kurangnya pemahaman siswa, keterbatasan media pembelajaran yang bervariasi, kesulitan mengidentifikasi struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi, serta ketidaksesuaian model pembelajaran dengan siswa. Alternatif perbaikan yang dilakukan pada penelitian ini dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dengan menggunakan teknik peta pikiran (mind map). Model pembelajaran ini mendorong siswa aktif dan memahami teks eksposisi dengan lebih baik. Metode penelitian yang digunakan yakni Penelitian Tindakan Kelas. Data yang diperoleh melalui observasi, tes dan wawancara.
Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan teknik peta pikiran dapat meningkatkan pemahaman siswa untuk menuangkan gagasan dan pemikiranya dalam materi teks eksposisi. Hal itu dapat dilihat dari nilai ketuntasan siswa dari sebelum dilakukan penelitian, hingga perbaikan siklus I dan siklus II. Pada prasiklus ketuntasan siswa hanya mencapai 67%, kemudian setelah dilakukan perbaikan siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 80,56%. Selanjutnya, terjadi peningkatan skor rata-rata pemahaman teks eksposisi pada siklus II menjadi 86,11%. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan 6,11% dari tahap siklus I sampai siklus II, lalu dibanding tindakan prasiklus yang memperoleh persentase 67%, telah meningkat sejumlah 19,11% usai siklus kedua. Secara keseluruhan pada siklus II semua aspek dan kriteria pemahaman siswa terhadap teks eksposisi mengalami peningkatan yang signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam pembelajaran pemahaman teks eksposisi sehingga dapat menghasilkan penilaian teks eksposisi yang baik. Untuk peneliti lain, diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai informasi dan tambahan bacaan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya.