Pengaruh Variasi Waktu Pemeraman Terhadap Massa Jenis dan pH Serta Kadar Garam Telur Asin
Abstract
Telur memiliki kandungan gizi cukup tinggi yang berguna bagi tubuh
manusia. Akan tetapi telur memiliki kelemahan yang tidak dapat bertahan lama
karena mudah rusak saat penyimpanan. Telur dapat bertahan lama jika diolah
dengan cara pengasinan yang dilakukan dengan melakukan pemeraman
menggunakan serbuk batu bata. Pemeraman telur asin menerapkan prinsip
dehidrasi osmosis yang nantinya akan mengalami perubahan fisis. Pemeraman
tersebut umumnya membutuhkan waktu lebih dari 10 hari. Oleh karena itu, tujuan
dari penelitian in yaitu mengkaji pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap
massa jenis, pH dan kadar garam telur asin.
Penelitian ini merupakan jenis peneltian eksperimen dengan desain
randomized subjects posttest only control group design atau rancangan acak
lengkap. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan variasi waktu terhadap
sifat fisis telur asin. Sifat fisis yang dicari yaitu massa jenis, pH dan kadar garam
telur asin. Variasi waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10 hari, 14 hari
dan 18 hari. Data hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu pemeraman terhadap sifat
fisis telur asin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan massa jenis antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dimana pada kelompok kontrol
tidak terdapat perbedaan nilai massa jenis yang berubah sedangkan untuk kelompok
eksperimen terdapat perbedaan nilai massa jenis yaitu semakin lama waktu
pemeraman yang digunakan maka akan semakin meningkat massa jenis telur yang
dihasilkam. Pada pengukuran pH telur asin terdapat perbedaan nilai antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, untuk kelompok kontrol semakin
lama masa penyimpanannya maka pH telur yang dihasilkan akan semakin
meningkat, sedangkan untuk kelas ekperimen berbanding terbalik dengan kelas
kontrol, semakin lama waktu pemeraman telur yang digunakan maka pH telur asin
yang dihasilkan akan menurun. Pada pengukuran kadar garam telur asin terdapat
perbedaan nilai antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Untuk kelas kontrol tidak terdapat pengaruh kadar garam telur yang dihasilkan, sedangkan
untuk kelas eksperimen terdapat perbedaan nilai kadar garam yang dihasilkan,
semakain lama waktu pemeraman yang digunakan maka kadar garam telur asin
yang dihasilkan akan semakin meningkat.
Kesimpulan diperoleh saat mengkaji variasi waktu pemeraman terhadap
sifat fisis telur asin. Variasi waktu berpengaruh terhadap massa jenis telur asin.
Semakin lama waktu pemeraman maka massa jenis telur asin akan semakin
meningkat. Variasi waktu berpengaruh terhadap pH telur asin. Semakin lama waku
pemeraman maka pH telur asin yang dihasilkan semakin menurun. Variasi waktu
berpengaruh terhadap kadar garam telur asin. Semakin lama waktu pemeraman
maka kadar garam telur asin yang dihasilkan semakin naik. Sehingga sifat fisis telur
asin dapat dipengaruhi oleh variasi waku pemeraman yang telah dilakukan.