dc.contributor.author | FADILASARI, Deshinta Anisa | |
dc.date.accessioned | 2023-09-14T08:36:20Z | |
dc.date.available | 2023-09-14T08:36:20Z | |
dc.date.issued | 2023-07-25 | |
dc.identifier.nim | 181510601116 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117890 | |
dc.description.abstract | Pertumbuhan ekonomi dapat ditandai dengan pertambahan pendapatan nasional agregatif atau pertambahan output pada periode
tertentu yang diukur menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Perekonomian
Nasional berkaitan erat dengan Perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi didorong oleh peranan sektor-sektor yang ada di
daerahnya. Selah satu sektor yang memiliki peran terbesar di Kabupaten Ngawi adalah Sektor Pertanian. Sektor Pertanian di Ngawi
memiliki 6 (enam) subsektor antara lain : tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui (1) sub sektor pertanian yang menjadi basis dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi. (2)
perubahan posisi subsektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi. (3) faktor yang menyebabkan perubahan
posisi subsektor pertanian di Kabupaten Ngawi. (4) multiplier effect yang ditimbulkan oleh sektor basis. Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa (1) Subsektor pertanian yang menjadi basis pada tahun 2017-2021 di Kabupaten Ngawi berdasarkan analisis LQ yaitu
Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura. (2) Perubahan posisi sektor yang terjadi di Kabupaten Ngawi berdasarkan analisis
DLQ yakni pada subsektor hortikultura dan subsektor perkebunan. Subsektor hortikultura berubah dari basis menjadi non basis di
masa depan. Sedangkan Subsektor perkebunan megalami reposisi dari non basis menjadi basis pada masa yang akan datang. (3)
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan peranan subsektor hortikultura dan perkebunan adalah faktor lokasi. (4) Angka
pengganda memiliki nilai yang positif. Kedua pertumbuhan subsektor basis (Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Hortikultura)
akan mempunyai efek ganda (multiplier effect) yang mengakibatkan pertumbuhan sektor-sektor lain. | en_US |
dc.description.sponsorship | Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P. | en_US |
dc.language.iso | en | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian | en_US |
dc.subject | Sektor Basis | en_US |
dc.subject | LQ | en_US |
dc.subject | DLQ | en_US |
dc.subject | Efek pengganda | en_US |
dc.subject | shift share | en_US |
dc.title | Analisis Sektor Basis Pertanian Dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Ngawi | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Agribisnis | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P. | en_US |
dc.identifier.validator | Teddy | en_US |
dc.identifier.finalization | Teddy | en_US |