Show simple item record

dc.contributor.authorPANGASTUTI, Fadilah Tyas Widarti
dc.date.accessioned2023-09-12T21:55:58Z
dc.date.available2023-09-12T21:55:58Z
dc.date.issued2023-05-30
dc.identifier.nim191610101061en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117861
dc.descriptionFinalisasi repositori 13 September 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractTenaga kesehatan merupakan garda terdepan yang sangat berisiko tertular atau terinfeksi COVID-19 selama bertugas di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Data menunjukkan bahwa per tanggal 9 Mei 2023 tercatat 2.473 tenaga kesehatan meninggal akibat COVID-19 (Kemenkes RI, 2021). Tercatat, 548 tenaga kesehatan di Jember terpapar COVID-19 dan dua diantaranya meninggal dunia, termasuk radiografer (Dinkes Kabupaten Jember, 2021). Tingginya angka ini mendorong pentingnya upaya preventif, yaitu vaksinasi booster. Vaksinasi booster diperlukan terkait efektivitas vaksin primer dan kadar antibodi hanya dapat bertahan dan memberikan perlindungan pada individu selama 12 hingga 20 minggu pasca pemberian vaksinasi primer dosis satu dan dua (Andrews et al., 2022). Pelaksanaan vaksinasi termasuk dalam perilaku kesehatan. Domain perilaku manusia meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait hubungan antara tingkat pengetahuan tentang vaksinasi terhadap kesediaan vaksinasi booster COVID-19 pada radiografer di wilayah Jember. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 – Januari 2023 dan didapatkan 60 data hasil pengisian kuesioner berupa hard file maupun soft file (spreadsheet google form). Setiap responden mengisi dua kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, yaitu kuesioner bagian satu tentang pengetahuan tentang vaksinasi dan kuesioner bagian dua tentang sikap terkait kesediaan vaksinasi booster COVID-19. Analisis data dilakukan editing, tabulating, coding, skoring, analisis univariate, uji normalitas, dan analisis bivariate. Uji korelasi pada penelitian ini adalah Uji Rank Spearman (Spearman Rho) menggunakan software IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan radiografer di Wilayah Jember tentang vaksinasi dikategorikan sebagai berikut: 28 responden (46%) memiliki pengetahuan tentang vaksinasi dalam kategori baik, 16 responden (27%) dalam kategori sedang, dan 16 responden (27%) lainnya dalam kategori kurang. Tingkat kesediaan vaksinasi booster COVID-19 pada radiografer di Wilayah Jember dikategorikan sebagai berikut: 28 responden (47%) mendapatkan hasil pengukuran sikap dalam kategori baik, 26 responden (43%) dalam kategori sedang, dan 6 responden (10%) lainnya dalam kategori kurang. Hasil uji korelasi Rank Spearman (Spearman Rho) menunjukkan nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) sebesar 0,001 < 0,05, sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan. Angka koefisien korelasi didapatkan sebesar 0,43 yang berarti tingkat kekuatan korelasi kategori sedang. Angka koefisien korelasi yang bernilai positif (+). Penelitian ini mengukur pengetahuan hingga pada tingkatan ketiga yaitu aplikasi (application). Hasil pengukuran pengetahuan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pendidikan, informasi, hubungan sosial, pengalaman, kesehatan, konsentrasi, bakat, dan minat. Penelitian ini mengukur sikap hingga pada tingkatan kedua yaitu merespon (responding). Hasil pengukuran sikap ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, kebudayaan, media masa, dan pendidikan. Hasil uji korelasi bahwa terdapat korelasi antara pengetahuan dan sikap dengan arah korelasi positif dengan kekuatan sedang juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sikap seseorang akan terbentuk setelah memiliki pengetahuan yang baik, dari informasi, melihat atau mengalami (Gerungan, 2002). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kesediaan vaksinasi booster COVID-19 (sikap) pada radiografer di Wilayah Jember. Kekuatan korelasi antar variabel pengetahuan dan variabel sikap ini dikategorikan dalam korelasi sedang. Arah korelasi ini dikategorikan dalam arah korelasi positif (+), yaitu semakin tinggi nilai variabel pertama, maka semakin tinggi pula nilai variabel kedua.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Prof. Dr. drg. I Dewa Ayu Ratna Dewanti, M.Si Dosen Pembimbing Pendamping : drg. Swasthi Prasetyarini, M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectVaksinasi Booster COVID-19en_US
dc.subjectRadiografer di Wilayah Jemberen_US
dc.subjectPengetahuan Tentang Vaksinasien_US
dc.titleHubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Vaksinasi terhadap Kesediaan Vaksinasi Booster COVID-19 pada Radiografer di Wilayah Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1Prof. Dr. drg. I Dewa Ayu Ratna Dewanti, M.Sien_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Swasthi Prasetyarini, M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 4 Juli 2023en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record