Penetapan Kadar Fenol Total dan Pembentukan Model Klasifikasi Serbuk Daun Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) Berbeda Ketinggian Tempat Tanam
Abstract
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Christm.) Swingle) telah dibudidayakan secara luas di seluruh dunia dan hampir seluruh bagian dari tanaman ini dapat digunakan dalam pengobatan tradisional. Sebagian besar tanaman ini mengandung fitokimia seperti fenol, flavonoid, steroid, terpenoid, dan alkaloid. Senyawa yang terkait dengan aktivitas antioksidan dalam daun jeruk nipis yaitu senyawa fenolik. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kandungan fitokimia dalam suatu tanaman adalah ketinggian tempat tanam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan fenol total pada serbuk daun jeruk nipis dan untuk membentuk model klasifikasi serbuk daun jeruk nipis berdasarkan ketinggian tempat tanam yang berbeda. Penentapan kadar fenol total dilakukan dengan metode kolorimetri Folin-Ciocalteu menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Sedangkan penentuan model klasifikasi daun jeruk nipis dilakukan dengan metode spektroskopi NIR dan kemometrik. Hasil penetapan kadar fenol total serbuk daun jeruk nipis menunjukkan adanya perbedaan kadar pada masing-masing sampel. Uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dari rata-rata kadar fenol total serbuk daun jeruk nipis berbeda ketinggian tempat tanam. Uji Post-Hoc juga menunjukkan bahwa setiap sampel memiliki perbedaan bermakna jika dibandingkan dengan sampel lain. Hasil pembentukan model klasifikasi serbuk daun jeruk nipis LDA, SVM dan SIMCA menunjukkan nilai akurasi berturut-turut 100%, 100% dan 98,33%. Model klasifikasi yang terpilih dalam penelitian ini adalah LDA dan SVM dengan akurasi 100%. Hasil validasi model LDA dan SVM yaitu 100%, hal ini menunjukkan bahwa model klasifikasi LDA dan SVM dapat mengklasifikasikan serbuk daun jeruk nipis dengan benar.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]