Pengaruh Pemberian Permainan Kartu Ular Tangga "SIGEMI" terhadap Efikasi Diri Siswa tentang Kesiapsiagaan Gempa Bumi di SMAN Arjasa
Abstract
Gempa bumi merupakan getaran yang diakibatkan tabrakan antar lempeng bumi, patahan aktif, runtuhan batuan dan aktivitas gunung berapi. Gempa bumi mengakibatkan kerusakan rumah, sekolah, atau tempat publik lainnya sehingga menimbulkan korban jiwa. Sekolah menjadi ruang publik yang memiliki tingkat kerentanan tinggi, sedangkan kesiapsiagaan di komunitas sekolah hingga sekarang masih tergolong rendah. Selain kesiapsiagaan, individu harus memiliki efikasi diri yang kuat untuk mengatasi suatu masalah. Efikasi diri diidentifikasi telah berpengaruh sangat signifikan terkait perilaku saat menghadapi masalah kurang terkontrol. Individu tidak mengambil tindakan ketika mereka percaya bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi bencana (efikasi diri rendah), namun individu dengan efikasi diri yang tinggi lebih siap menghadapi bencana. Pendidikan kebencanaan dapat diberikan melalui berbagai media, salah satunya adalah permainan, yaitu permainan kartu ular tangga “Si Gemi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian permainan kartu ular tangga “Si Gemi” terhadap efikasi diri siswa tentang kesiapsiagaan gempa bumi di SMAN Arjasa.
Penelitian ini merupakan penelitian berjenis kuantitatif menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan nonequivalent control group dan metode sampling simple random sampling. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah permainan kartu ular tangga “Si Gemi” dan variabel terikat (dependen) adalah efikasi diri kesiapsiagaan gempa bumi. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 256 yang terdiri dari 128 kelompok kontrol dan 128 kelompok intervensi. Kelompok intervensi diberikan permainan kartu ular tangga “Si Gemi sementara kelompok kontrol tidak diberikan apapun. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner efikasi diri kesiapsiagaan gempa bumi yang telah di uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti sebelumnya. Penelitian ini juga telah dinyatakan laik etik oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Fakultas Keperawatan Universitas Jember.
Hasil penelitian ini berdasarkan analisis data menunjukkan terdapat peningkatan efikasi diri sebelum dan sesudah diberikan permainan kartu ular tangga “Si Gemi” pada kelompok intervensi. Sementara pada kelompok kontrol menunjukkan tidak adanya perbedaan efikasi diri sebelum dan sesudah. Efikasi diri tentang kesiapsiagaan gempa bumi sebelum diberikan intervensi menggunakan media permainan kartu ular tangga “Si Gemi” pada kelompok intervensi memiliki skor median sebesar 27 sedangkan sesudah diberikan intervensi menggunakan media permainan kartu ular tangga “Si Gemi” memiliki skor median sebesar 33. Pada kelompok kontrol yang tidak diberikan apapun memiliki skor median tetap sebesar 25.
Hasil uji Wilcoxon Signed Rank efikasi diri sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya secara statistik terdapat perbedaan efikasi diri yang bermakna sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Sedangkan kelompok kontrol efikasi diri sebelum dan sesudah menunjukkan nilai signifikasi 0,200 > 0,05 yang artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan efikasi diri yang bermakna antara sebelum dan sesudah. Kemudian hasil uji Mann-Whitney perbedaan efikasi diri kesiapsiagaan gempa bumi antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol diperoleh nilai signifikasi 0,000 < 0,05 artinya secara statistik menunjukkan perbedaan bermakna efikasi diri tentang kesiapsiagaan gempa bumi sesudah diberikan intervensi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa permainan kartu ular tangga “Si Gemi” dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri tentang kesiapsiagaan gempa bumi pada kelompok intervensi. Sementara pada kelompok kontrol yang tidak diberikan intervensi apapun, efikasi diri tentang kesiapsiagaan gempa bumi cenderung tetap atau tidak ada peningkatan. Perbedaan median sebelum dan sesudah diberikan intervensi antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media permainan jauh lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan media sama sekali. Perawat memiliki peran dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi suatu bencana yang terjadi guna meminimalkan dampak gempa bumi yang sulit di prediksi kejadiannya.Perawat memiliki peran dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi suatu bencana yang terjadi guna meminimalkan dampak gempa bumi yang sulit di prediksi kejadiannya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1531]