Peran Pendidikan Nonformal dalam Kemandirian Masyarakat Pengamen, Pengemis, dan Pemulung (P3) di Kampung Baru Kabupaten Bondowoso
Abstract
Masalah kemiskinan merupakan problema yang dihadapi oleh negara-negara berkembang. Banyak negara-negara yang terkesan tidak dapat menanggulangi kemiskinan yang terjadi, sehingga tidak jarang pula penyelesaian kemiskinan melibatkan campur tangan dari negara lain bahkan perserikatan yang dibangun antar Negara. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Peran Pendidikan Nonformal Dalam Kemandirian Masyarakat Pengamen, Pengemis, dan Pemulung di Kampung Baru Kabupaten Bondowoso?. Hal ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pendidikan Nonformal sebagai upaya kemandirian masyarakat pengamen, pengemis, dan pemulung di Kampung Baru Kabupaten Bondowoso. Hasil penelitian ini diharapkan memberi kontribusi teoritis berupa tambahan literatur, informasi, dan kajian mengenai peran pendidikan nonformal dalam kemandirian masyarakat pengamen, pengemis, dan pemulung (P3) Di Kampung Baru Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini mengikuti kaidah penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan di Sanggar Pensi Kampung Baru Kabupaten Bondowoso, dengan teknik pemilihan lokasi yakni purposive area. Peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan ketekunan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Peran Pendidikan Nonformal terhadap Kemandirian Masyarakat Pengamen, Pengemis, dan Pemulung di Kampung Baru Kabupaten Bondowoso bergesernya kehidupan dari masyarakat pengamen, pengemis, dan pemulung kearah yang lebih baik melalui pemberdayaan. Berjalan lurus dengan tujuan pendidikan nonformal yaitu complementary education, supplementary education, dan replacement education. Selanjutnya, adanya perubahan masyarakat pengamen, pengemis, dan pemulung kearah lebih baik. Maka terciptanya kemandirian yang didasari dengan beberapa faktor yaitu: perbaikan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan sosial.Hal ini sesuai dengan indikator complementary education dimana dapat
dirasakan oleh masyarakat P3 dengan melalui kegiatan-kegiatan yang ada di
sanggar itu sendiri. Dengan demikian, melalui kegiatan-kegiatan yang ada di
sanggar pensi dapat meningkatkan kemampuan masyarakat P3. Hal ini dibuktikan
dengan kegiatan yang ada di Sanggar Pensi yaitu untuk anak-anak ada pelatihan
tari, sedangkan untuk orang tua disana ada kegiatan karawitan.
Selain itu, indikator dari supplementary education dari hasil temuan di
lapangan yaitu pemenuhan kebutuhan masyarakat P3 yaitu terkait daya tangkap
materi yang kurang dari masyarakat dikarenakan mereka berlatar belakang
pendidikan yang kurang.
Selanjutnya, indikator dari replacement education memiliki peran
pendidikan nonformal dalam menumbuhkan rasa belajar bagi warga kampung P3
melalui pendekatan pada hobi dari warga kampung P3 itu sendiri.
Perbaikan kesejahteraan yang terjadi dapat dilihat dari perubahan kehidupan yang
lebih layak dari sebelumnya dan memiliki keteraturan sehingga dapat mengubah
pola pikir menjadi lebih baik dengan tidak menjadi gelandangan dan pengemis
lagi. Pendidikan nonformal memiliki peran dalam kemandirian Masyarakat
Pengamen, Pengemis, dan Pemulung (P3) di Kampung Baru Kabupaten
Bondowoso meskipun secara ekonomi belum terdapat perubahan yang signifikan,
namun secara kehidupan masyarakat Pengamen, Pengemis, dan Pemulung (P3)
yang tinggal di Kampung Baru dapat hidup lebih layak dan teratur. Dengan
adanya progam yang ada di Sanggar Pensi diantaranya Pelatihan tari, karawitan,
dan pembuatan aksesoris tari ini merupakan temuan hasil di lapangan yang bisa
mengubah mainsheet masyarakat sekitar dan menjadi perubahan kehidupan
kearah yang lebih baik.