dc.description.abstract | Pemanfaaatan susu kambing kurang familiar di kalangan masyarakat
sehingga pengolahan masih belum optimal. Susu kambing dikenal memiliki aroma
yang lebih prengus dibandingkan susu sapi, hal ini dikarenakan kandungan asam
lemak yang tinggi. Disamping itu, susu kambing memiliki kandungan gizi yang
baik untuk kesehatan manusia seperti protein yang tinggi dan sifatnya lebih mudah
dicerna oleh tubuh serta aman dikonsumsi bagi penderita lactose intoleran. Susu
kambing perlu dioptimalkan dalam pemanfaatannya, salah satunya dapat diolah
menjadi produk yang lebih mudah diterima oleh masyarakat yaitu es krim. Es krim
terdiri dari beberapa bahan penyusun, diantaranya susu dengan lemak, susu tanpa
lemak, emulsifier, stabilizer, gula, dan flavor. Diversifikasi produk susu kambing
menjadi es krim dapat dioptimalkan lagi menjadi pangan fungsional seperti
penambahan senyawa bioaktif yang berasal dari tanaman maupun buah buahan.
Saat ini buah yang berpotensi untuk dikembangkan ialah buah naga, namun
masyarakat hanya memilih daging buah untuk dikonsumsi sehingga kulit buah naga
belum optimal dalam pemanfaatannya. Kulit buah naga memiliki kandungan gizi
dan senyawa bioktif yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran produk pangan
fungsional. Bioaktif yang terdapat didalamnya antara lain senyawa antosianin,
betasianin, betalain, dan vitamin C. Senyawa tersebut tergolong dalam jenis
antioksidan, oleh karena itu fortifikasi ekstrak kulit buah naga dalam es krim susu
kambing diharapkan mampu memberikan nilai fungsi bagi kesehatan yaitu senyawa
penangkal radikal bebas. Penelitian dilakukan untuk menganalisis karakteristik
fisik dan kimia pada es krim susu kambing dengan ekstrak kulit buah naga.
Parameter yang diamati antara lain overrun, daya leleh, uji warna, total padatan,
dan aktivitas antioksidan. Penelitian dilakukan secara eksperimen di Laboratorium
Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian (KBHP) Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Jember. Metode analisa menggunakan RAL dengan 4 macam perlakuan
dan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 12 unit percobaan. Perlakuan yang
digunakan ialah A1 (tanpa fortifikasi ekstrak kulit buah naga), A2 (fortifikasi 2%
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
viii
ekstrak kulit buah naga), A3 (fortifikasi 4 % ekstrak kulit buah naga), A4 (fortifikasi
6% ekstrak kulit buah naga). Prosedur diawali dengan pembuatan ekstrak kulit buah
naga dengan metode hot maserasi yaitu perebusan pada suhu 90℃ selama ±5 menit.
Selanjutnya ialah pembuatan adonan es krim yang dilakukan dengan pencampuran
seluruh bahan dan dimasak pada suhu 75℃ hingga tekstur kental kemudian
dilanjutkan proses pendinginan sebelum diolah lanjut menjadi hard ice cream.
Proses selanjutnya yaitu pembuatan es krim dengan bantuan mesin ice cream maker
dan dilakukan proses pendinginan. Pengujian fisik dan kimia produk dilakukan
setelah menjadi es krim. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada parameter
karakteristik fisik seperti overrun, daya leleh, uji warna, dan aktivitas antioksidan
memiliki pengaruh yang nyata (P < 0,05), sedangkan pada karakteristik kimia total
padatan tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap es krim susu kambing
fortifikasi ekstrak kulit buah naga ini. Data yang telah diperoleh berdasarkan hasil
penelitian eksperimen selanjutnya akan dikoleksi dan diuji dengan Analysis of
Variance (ANOVA) dan diikuti dengan Duncan's Multiple Range Test (DMRT)..
Hasil analisis di validasi uji asumsi normalitas dan homogenitasnya menggunakan
software Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 25 for windows. Jika
data tidak memenuhi uji asumsi akan dianalisis menggunakan kruskal wallis. Hasil
yang didapatkan bahwa ekstrak kulit buah naga berpengaruh nyata terhadap nilai
overrun, warna, dan aktivitas antioksidan. Berdasarkan penelitian dapat disimpulan
bahwa perlakuan terbaik ialah pada fortifikasi level 6% dengan nilai overrun
sebesar 14,06%, daya leleh 33,95 menit, nilai warna 35,21, total padatan 33,17%,
dan aktivitas antioksidan sebesar 54,40% maka semakin tinggi level ekstrak kulit
buah naga yang digunakan akan memperbaiki karakteristik fisik dan aktivitas
antioksidan. | en_US |