Proses Adopsi Inovasi Pupuk Hayati Mikoriza ++ MHB pada Petani Tomat di Desa Suco Lor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso

Abstract

Desa Suco Lor merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso yang memiliki potensi baik dibidang tanaman hortikultura. Komoditas yang dibudidayakan meliputi tomat dan cabai. Adanya potensi tersebut dibantu dengan keberadaan CV Tiga Kreasi Bersama yang bekerja sama dalam mengembangkan potensi pada sub sektor tanaman hortikultura. CV Tiga Kreasi Bersama membantu petani dalam mengembangkan pertanian dan membantu petani mengatasi permasalahan. Permasalahan yang dihadapi petani saat ini adalah kualitas maupun kuantitas hasil produksi yang masih belum mampu bersaing dengan produk impor. Selain itu petani juga dihadapkan pada masalah sulit lainnya, yaitu akibat melambungnya harga pupuk dalam negeri maupun impor, serta serangan dari Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang masih dirasakan. Oleh karena itu CV Tiga Kreasi Bersama terus memberikan sebuah inovasi terbarukan dengan salah satu inovasinya yaitu pupuk hayati mikoriza ++ MHB yang bertujuan untuk mengurangi serangan trips dan membuat tanaman tomat lebih sehat dengan harga yang terjangkau. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengkaji terkait dengan proses adopsi inovasi pupuk hayati mikoriza ++ MHB pada petani tomat di Desa Sucolor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini disusun berdasarkan hasil penelitian dan penggunaan teori Rogers (1983) tentang proses adopsi inovasi yang terdiri dari tahap pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi dan konfirmasi. Pemilihan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive method), dengan alasan karena terdapat potensi pada sub sektor tanaman hortikultura terutama pada komoditas tomat yang baik dan terdapat sebuah inovasi yang akan diadopsi oleh petani. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan penentuan informan menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan metode interaktif Miles and Huberman dengan cara mengumpulkan data, mereduksi data yang telah dikumpulkan, membuat display data lalu melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses adopsi inovasi pupuk hayati mikoriza ++ MHB pada petani tomat Desa Sucolor Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso dimulai dari tahap pengetahuan sampai pada tahap konfirmasi. Pada tahap pengetahuan, pengertian petani tomat Desa Sucolor mengenai pupuk hayati mikoriza ++ MHB adalah sebuah teknologi yang berguna untuk mengurangi serangan OPT. Pupuk hayati mikoriza ++ MHB merupakan teknologi berbentuk pupuk padat. Sumber informasi yang didapatkan mengenai inovasi pupuk hayati mikoriza ++ MHB adalah dari CV Tiga Kreasi Bersama dan sesama petani. Pada tahap persuasi petani mulai membentuk sikap suka atau tidak suka kepada inovasi pupuk hayati mikoriza ++ MHB dan kemudian petani memutuskan untuk mengadopsi atau menolak inovasi. Pada tahap implementasi petani mulai menerapkan keputusan yang dipilihnya dan beberapa petani lainnya memutuskan untuk mengaplikasiakn inovasi pupuk hayati mikoriza ++ MHB, tahap terakhir adalah tahap konfirmasi yang terdiri dari adopsi-adopsi , tidak menerapkan adopsi, dan adopsi penghentian.