dc.description.abstract | Perawatan luka bakar memerlukan penanganan khusus. Penggunaan sediaan obat topikal seperti silver sulfadiazine serta hydrocolloids yang berfungsi sebagai absorptive dressings merupakan salah satu prosedur terapi yang digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka. Perawatan kasus luka bakar di Indonesia masih kurang optimal karena adanya pembatasan biaya perawatan oleh sistem jaminan kesehatan Indonesia, oleh karena itu, perlu adanya alternatif perawatan luka bakar dengan mengembangkan bahan-bahan herbal sebagai dressing topikal seperti ekstrak dari kopi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk membuktikan pengaruh pemberian gel ekstrak kopi robusta (Coffea canephora) terhadap gambaran makroskopis dan mikroskopis luka bakar derajat IIB pada tikus long evans. Metode penelitian yang digunakan adalah true experimental laboratories dengan rancangan post-test only control group design. Tikus sebanyak 24 ekor terbagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif yaitu diberi basis gel, kelompok positif diberi silver sulfadiazine, dan kelompok perlakuan diberi gel ekstrak kopi robusta 2,5%. Data luas luka bakar, perubahan intensitas warna, dan ketebalan epitel luka bakar yang telah diperoleh selanjutnya diuji secara statistik menggunakan One Way ANOVA maupun Kruskal-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Post-Hoc. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan luas makroskopis (p < 0,05), perbaikan intensitas warna (p < 0,05), dan peningkatan ketebalan epitel (p < 0,05) antara gel ekstrak kopi robusta dibandingkan dengan kelompok kelompok negatif. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa gel ekstrak kopi robusta (Coffea canephora) terbukti memberikan pengaruh terhadap penyembuhan luka baik secara makroskopis maupun mikroskopis sehingga gel ekstrak kopi dapat terus dikembangkan menjadi salah satu alternatif dressing dalam perawatan luka bakar. | en_US |