Show simple item record

dc.contributor.authorJANNAH, Salsabilah Shofiyatul
dc.date.accessioned2023-08-16T07:05:13Z
dc.date.available2023-08-16T07:05:13Z
dc.date.issued2023-05-26
dc.identifier.nim190910302040en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117630
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juni_2023_22 Finalisasi unggah file repositori tanggal 16 Agustus 2023_Kurnadien_US
dc.description.abstractKabupaten Jember merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana. Pemerintah sudah berupaya melakukan berbagai program penanggulangan bencana namun masih kurang efektif. Penanggulangan bencana alam di Indonesia perlu melibatkan berbagai sektor dalam unsur Penta helix yaitu masyarakat, pemerintah, akademisi, pebisnis, media, dan komunitas. Universitas Jember sebagai kampus negeri terbesar di daerah tapal kuda juga memiliki peranan dalam penanggulangan bencana. Salah satu peran Universitas Jember dapat dilihat dari adanya Korps Relawan Kampus. Korps Relawan Kampus (KORREK) adalah organisasi relawan yang anggotanya meliputi tendik, staff, dan sebagian besar mahasiswa. Sewajarnya mahasiswa memiliki kesibukan-kesibukan di kelas, praktikum, ujian, dan tugas lainnya yang sulit ditinggalkan. Namun pada kenyataannya masih ada mahasiswa yang memiliki kepedulian dan kemauan tinggi dalam berorganisasi sebagai relawan kampus. Padahal relawan adalah orang yang harus selalu siap bertindak ketika terjadi bencana tanpa mengenal waktu. Menjadi relawan bukan hanya sekedar mengevakuasi reruntuhan gempa. Menjadi relawan harus memiliki knowledge, skill, dan attitude yang baik. Salah satu relawan yang memiliki ketiganya adalah KORREK. Sebagai relawan yang berasal dari akademisi maka KORREK tidak hanya melakukan tanggap darurat bencana saja. KORREK juga aktif dalam forum-forum kebencanaan. KORREK juga aktif melakukan mitigasi struktural maupun non struktural. KORREK sebagai Pusat Pelatihan dan Pendidikan (PUSLAPDIK) relawan juga aktif mencetak relawanrelawan muda dari mahasiswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Bagaimana Proses Konstruksi Pengetahuan tentang Bencana pada Korps Relawan Kampus Universitas Jember” Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis proses konstruksi pengetahuan tentang bencana pada Korps Relawan Kampus. Manfaat penelitian ini adalah memberikan pengetahuan baru bagi pembaca serta dapat menjadi referensi dalam pengambilan kebijakan terkait relawan kampus Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian yaitu KORREK Universitas Jember. Informan ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria yang sudah ditentukan. Data-data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Data tersebut kemudian diuji dengan triangulasi sumber. Analisis data dilakukan dengan metode interaktif. Teori yang digunakan adalah teori konstruksi sosial Peter L. Berger tentang tiga momen simultan yaitu eksternalisasi, internalisasi, dan objektivasi. Dalam penelitian ini peneliti memulai dengan eksternalisasi. Hasil penelitian menunjukkan proses konstruksi pengetahuan pada KORREK dibentuk melalui tiga momen simultan yaitu eksternalisasi, internalisasi, maupun objektivasi. Terdapat tipe-tipe proses konstruksi pada anggota KORREK. Karena proses konstruksi dipengaruhi oleh realitas objektif dan juga realitas subjektif. Setiap anggota memiliki latar belakang berbeda, ada yang sudah menjadi relawan dan ada yang belum. Pada fase eksternalisasi anggota KORREK dalam mendapatkan pengetahuan melalui berbagai kegiatan. Pada fase internalisasi anggota KORREK memiliki pandangan tentang peristiwa bencana. Pada fase objektivasi anggota KORREK mengidentifikasikan dirinya dengan berperan langsung sebagai relawan kampus di masyarakat. Hasil konstruksi pengetahuan pada anggota KORREK sudah dipengaruhi oleh realitas subjektif dan realitas objektif. Anggota KORREK meyakini bahwa bencana adalah peristiwa mengerikan dan merugikan (baik harta benda, psikologis, maupun sosial). Bencana disebabkan oleh faktor alam maupun perbuatan manusia. Namun meskipun demikian bencana dapat diminimalisir risikonya melalui manajemen risiko bencana. Manajemen risiko bencana ini sangatlah penting. Manajemen risiko bencana meliputi tiga fase yaitu pra, saat, dan pasca bencana. Secara objektif KORREK berperan dalam ketiga fase tersebut.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Drs. Joko Mulyono, M.si Dosen Pembimbing anggota : Dra. Elly Suhartini, M.Sien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectSOSIOLOGI KEBENCANAANen_US
dc.subjectKONTRUKSI PENGETAHUANen_US
dc.subjectRELAWANen_US
dc.subjectKONTRUKSI SOSIALen_US
dc.titleProses Konstruksi Tentang Bencana pada Korps Relawan Kampus Universitas Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Joko Mulyonoen_US
dc.identifier.pembimbing2Elly Suhartinien_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juni_2023_22en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record