Show simple item record

dc.contributor.authorMAHDI, Nabilla Novia
dc.date.accessioned2023-08-07T04:10:04Z
dc.date.available2023-08-07T04:10:04Z
dc.date.issued2023-01-30
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117482
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.description.abstractDiabetes adalah penyakit kronis yang sangat tergantung pada perubahan perilaku dan gaya hidup terutama perawatan pada kaki. Penderita diabetes melitus sangat beresiko terhadap kejadian luka kaki, pada umumnya kronis dan sulit untuk disembuhkan. Salah satu komplikasi yang sering terjadi dan paling ditakuti oleh penderita diabetes melitus tipe 2 adalah komplikasi kaki diabetik yang berkembang sering berujung pada amputasi. Ketidakpatuhan terhadap perilaku dan gaya hidup seperti kurang merawat diri terutama kaki pada penderita diabetes melitus dipengaruhi oleh faktor psikososial. Lima faktor psikososial yang mempengaruhi perilaku perawatan kaki diabetes adalah pengetahuan, koping, distres diabetes, persepsi dukungan keluarga dan persepsi dukungan perawat. Pengetahuan perawatan kaki diabetes berperan penting agar tidak terjadi kaki diabetik seperti gangren. Pengetahuan perawatan kaki yang tidak memadai menyebabkan kondisi penderita diabetes yang buruk. Orang dengan diabetes menunjukkan strategi koping negatif dan mengakibatkan peningkatan diabetes fatalisme (persepsi keputusasaan dan ketidakberdayaan) dan penurunan tingkat perilaku perawatan diri seperti perawatan kaki diabetes. Kepatuhan perawta kaki dipengaruhi tingkat pengetahuan keluarga karena keluarga dengan tingkat pengetahuan tinggi maka semakin tinggi kepatuhan dalam menjaga perawatan kaki. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor psikososial yang mempengaruhi perilaku perawatan kaki diabetes pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Kabupaten Jember. Metode penelian ini adalah metode kuantitatif dengan desain observasional analitik dan cross-sectional. Tehnik sampling yang digunakan yaitu multistage randomOsampling dan diperoleh 138 reponden. Tempat penelitian ini ada disepuluh puskesmas di Kabupaten Jember. Peneliti menggunakan sumber data primer dan sekunder. Terdapat enam instrumen dalam penelitian ini yaitu SKILLDSn(Spoken Knowledge in Low Literacy ipatients with Diabetes Scale, the coping scale, DDSp(Diabetes Distress Scale), HDFSSp(The HensarlingpDiabetes Family Support Scale), kuesioner persepsi peran perawat dalam pengelolaan mandiri diabetes melitus tipe 2 dan Nottingham Assesment of Fungtional Footcare (NAFF). Analisa data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Analisis regresi linier berganda (multiple linier regression) digunakan untuk mengola data yang diperoleh yang harus lolos dari uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan dari 138 reponden sebagian besar berusia 56-65 tahun (lansia akhir) sebanyak 67 responden (48,5%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 89 responden (64,4%), berpendidikan dasar sebanyak 54 responden (39,1%) dan yang berpendapatan kurang dari UMR sebanyak 83 reponden (60,1%). Pada variabel pengetahuan sebagian besar berpengetahuan sedang sebanyak 63 responden (45,6%), memiliki mekanisme koping sedang sebanyak 93 reponden (67,3%), mengalami distres yang tinggi sebanyak 52 responden (37,6%), memiliki persepsi dukungan keluarga yang sedang sebanyak 74 responden (53,6%), memiliki persepsi dukungan perawat yang sedang sebanyak 88 responden (63,7%). Kemudian sebagian besar memiliki tingkat kepatuhan perilaku perawatan kaki sedang sebanyak 87 responden (63,0%). Dari analisis regresi linier berganda terdapat satu variabel bebas yang memiliki nilai p value kurang dari 0,05 yaitu pengetahuan (p=0,035), artinya bahwa pengetahuan mempengaruhi perilaku perawatan kaki penderita diabetes melitustipe 2 di Kabupaten Jember. Penderita diabetes melitus dengan atau tanpa komplikasi beresiko mengalami diabetes berpengetahuan kurang yang pada akhirnya menghambat mereka dalam melakukan manajemen diri yaitu melakukan perawatan pada kaki. Dengan adanya pengetahuan yang tinggi pada penderita diabetes melitus tipe 2 maka akan menjadikan kualitas hidup penderita lebih baik lagi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku perawatan kaki penderita dabetes melitus tipe 2 di Kabupaten Jember. Diharapkan perawat dapat mencegah terjadinya pengetahuan rendah dengan cara memberi informasi yang lebih sehingga dapat meningkatkan kepeduliannya sebagai bentuk dukungan terhadap penderita sehingga perilaku perawaatn kaki dapat dilaksanakan lebih optimal.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Rondhianto, S.Kep., NS., M.Kep Ns. Ana Nistiandani, S.Kep., M.Kep.en_US
dc.publisherFakultas Keperawatanen_US
dc.subjectDIABETES MELITUSen_US
dc.subjectPSIKOSOSIALen_US
dc.subjectPATOFISIOLOGIen_US
dc.subjectPERILAKU PERAWATANen_US
dc.titleAnalisis Faktor-faktor Psikososial yang Mempengaruhi Perilaku Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes Tipe 2 di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Keperawatanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Rondhianto, S.Kep., NS., M.Kepen_US
dc.identifier.pembimbing2Ns. Ana Nistiandani, S.Kep., M.Kepen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_08_tanggal 07en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record