Show simple item record

dc.contributor.authorFAUZIATURRAHMAH
dc.date.accessioned2023-08-07T03:46:29Z
dc.date.available2023-08-07T03:46:29Z
dc.date.issued2023-04-04
dc.identifier.nim181510801020en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/117478
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.description.abstractProduksi tanaman kopi dan tanaman kakao di Indonesia menunjukkan jumlah yang tinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2020 angka produksi tanaman kopi mencapai 762 ribu ton dan produksi tanaman kakao mencapai 720 ribu ton. Seiring dengan tingginya jumlah produksi, limbah yang dihasilkanpun semakin meningkat. Hasil penggilingan biji kopi kering menghasilkan rata-rata 51,2% limbah kulit kopi (Afrizon, 2015). Hal ini mengartikan bahwa limbah yang dihasilkan lebih dari setengah jumlah produksi. Limbah kulit kopi dan kulit kakao dapat mencemari lingkungan sehingga perlu diperhatikan pengelolaannya. Salah satu langkah untuk mengatasi limbah kulit kopi dan kulit kakao yaitu dengan cara pengomposan. Kompos kulit kopi dan kulit kakao memiliki kandungan unsur hara yang dapat digunakan oleh tanaman. Limbah kulit buah kopi yang telah menjadi kompos mengandung N sebesar 2,443%, P sebesar 0,286%, dan K sebesar 2,9% (Afrizon, 2015). Kompos kulit kakao mengandung N sebesar 2,73%, P sebesar 1,23%, dan K sebesar 0,55% (Goenadi dkk, 2000). Berdasarkan tersediannya kandungan unsur hara yang pada kompos kulit kopi dan kulit kakao maka dalam pengaplikasiannya perlu dosis yang tepat agar pertumbuhan tanaman dapat optimal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos kulit kopi dan kulit kakao yang tepat untuk mendapatkan pertumbuhan terbaik pada bibit tanaman kopi robusta. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu faktor dosis. Faktor dosis ini terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu A0 (urea 2 gram), A1 (kompos 100 gram), A2 (kompos 200 gram), A3 (kompos 300 gram), dan A4 (kompos 400 gram) dan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 25 satuan percobaan. Adapun variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang daun, lebar daun, panjang akar, volume akar, rasio tajuk akar, dan klorofil. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat beda nyata kemudian diuji lanjut menggunakan uji DMRT pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi robusta. Pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun, panjang akar, dan volume akar. Variabel-variabel tersebut menunjukkan hasil rata-rata tertinggi pada perlakuan A2 dengan pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao 200 gram. Pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao tidak berpengaruh nyata pada variabel jumlah daun, rasio tajuk akar, dan klorofil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dosis pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao untuk bibit tanaman kopi robusta adalah 200 gram/tanaman.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Gatot Subroto, M.P.en_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectKOMPOSen_US
dc.subjectKOMPOS KOPIen_US
dc.subjectKOMPOS KAKAOen_US
dc.subjectPERTUMBUHAN TANAMANen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Dosis Kompos Kulit Buah Kopi dan Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Kopi Robustaen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Pertanianen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Gatot Subroto, M.P.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_juli_2023_14en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2023_08_tanggal 07en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record