dc.description.abstract | Produksi tanaman kopi dan tanaman kakao di Indonesia menunjukkan
jumlah yang tinggi berdasarkan data Badan Pusat Statistik. Pada tahun 2020
angka produksi tanaman kopi mencapai 762 ribu ton dan produksi tanaman kakao
mencapai 720 ribu ton. Seiring dengan tingginya jumlah produksi, limbah yang
dihasilkanpun semakin meningkat. Hasil penggilingan biji kopi kering
menghasilkan rata-rata 51,2% limbah kulit kopi (Afrizon, 2015). Hal ini
mengartikan bahwa limbah yang dihasilkan lebih dari setengah jumlah produksi.
Limbah kulit kopi dan kulit kakao dapat mencemari lingkungan sehingga perlu
diperhatikan pengelolaannya. Salah satu langkah untuk mengatasi limbah kulit
kopi dan kulit kakao yaitu dengan cara pengomposan. Kompos kulit kopi dan
kulit kakao memiliki kandungan unsur hara yang dapat digunakan oleh tanaman.
Limbah kulit buah kopi yang telah menjadi kompos mengandung N sebesar
2,443%, P sebesar 0,286%, dan K sebesar 2,9% (Afrizon, 2015). Kompos kulit
kakao mengandung N sebesar 2,73%, P sebesar 1,23%, dan K sebesar 0,55%
(Goenadi dkk, 2000). Berdasarkan tersediannya kandungan unsur hara yang pada
kompos kulit kopi dan kulit kakao maka dalam pengaplikasiannya perlu dosis
yang tepat agar pertumbuhan tanaman dapat optimal. Oleh karena itu penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dosis kompos kulit kopi dan kulit kakao yang
tepat untuk mendapatkan pertumbuhan terbaik pada bibit tanaman kopi robusta.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor yaitu
faktor dosis. Faktor dosis ini terdiri dari 5 taraf perlakuan yaitu A0 (urea 2 gram),
A1 (kompos 100 gram), A2 (kompos 200 gram), A3 (kompos 300 gram), dan A4
(kompos 400 gram) dan diulang sebanyak 5 kali sehingga terdapat 25 satuan
percobaan. Adapun variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, diameter batang,
jumlah daun, panjang daun, lebar daun, panjang akar, volume akar, rasio tajuk
akar, dan klorofil. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis ragam dan
apabila terdapat beda nyata kemudian diuji lanjut menggunakan uji DMRT pada
taraf nyata 5%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pemberian kompos
kulit kopi dan kulit kakao terhadap pertumbuhan bibit tanaman kopi robusta.
Pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao berpengaruh nyata terhadap variabel
tinggi tanaman, diameter batang, panjang daun, lebar daun, panjang akar, dan
volume akar. Variabel-variabel tersebut menunjukkan hasil rata-rata tertinggi pada
perlakuan A2 dengan pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao 200 gram.
Pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao tidak berpengaruh nyata pada
variabel jumlah daun, rasio tajuk akar, dan klorofil. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dosis pemberian kompos kulit kopi dan kulit kakao untuk bibit tanaman
kopi robusta adalah 200 gram/tanaman. | en_US |